Kemarin, selama sesi Amerika Utara, euro (EUR/USD) berhasil memantul dari level terendah 1.0380 ke level tertinggi 1.0600. Dalam satu hari, mata uang tersebut mampu pulih lebih dari 220 pips, yang menandakan potensi kelanjutan pergerakan naik dalam beberapa hari mendatang hanya jika pasangan ini berkonsolidasi di atas EMA 200 di 1.0536.
Salah satu faktor pergerakan bullish yang kuat pada euro adalah data perumahan AS yang menandai penurunan terbesar dalam 25 bulan. Klaim pengangguran mingguan juga mengecewakan sementara indeks manufaktur Philadelphia untuk bulan Juni menunjukkan penurunan pertama sejak Mei 2020.
Pada tanggal 16 Juni, indikator eagle mencapai zona overbought ekstrim sekitar 95 poin ketika euro mencapai area 1.0600. Dari level tersebut kita melihat koreksi teknikal dan sekarang euro diperdagangkan di bawah EMA 200. Kemungkinan EUR/USD akan terus turun hingga ke area 2/8 Murray di 1.0498.
Sejak 13 Juni, indikator eagle telah memberikan sinyal positif dan kemungkinan jika osilator tetap di atas channel tren naik, kita bisa melihat pemulihan euro dalam beberapa hari mendatang. Untuk ini, euro harus berkonsolidasi di atas 1.0500.
Penutupan di chart harian di bawah 1.0498 dan 1.0500, sejalan dengan SMA 21, akan menandakan kelanjutan pergerakan bearish, dan euro bisa jatuh menuju 1/8 Murray di 1.0376.
Agar euro melanjutkan tren naiknya, diperlukan konsolidasi di atas 1.0540 (EMA 200). Prospek akan positif untuk euro di atas level ini. Dalam kasus seperti itu, euro bisa mencapai 3/8 Murray di 1.0624 dan bahkan tertinggi 1.0773, yang tercatat pada 9 Juni.
Rencana perdagangan kami untuk beberapa jam ke depan adalah menunggu euro membentuk pantulan teknis di sekitar SMA 21 di 1.0498 untuk dibeli. Sebaliknya, kembalinya harga ke atas 1.0536 akan menjadi sinyal beli di atas EMA 200 dengan target di 3/8 Murray di sekitar 1.0620.