Berdasarkan laporan baru oleh perusahaan analitik Chainalysis, India, negara konsumen emas terbesar kedua di dunia, telah melangkah ke bidang pasar kripto.
Data yang dilaporkan menunjukkan bahwa investasi dalam cryptocurrency meningkat dari $200 menjadi $40 miliar bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Terlepas dari larangan yang diusulkan India pada perdagangan cryptocurrency, masih ada minat yang tumbuh di negara tersebut. Namun bila dibandingkan dengan China, volume investasi India sangat tertinggal. Menurut perusahaan analitik Chainalysis, perbedaannya adalah sebesar $ 161 miliar.
Bukan rahasia lagi bahwa para investor India, seperti orang Cina, lebih memilih emas sebagai alat tabungan dan perlindungan terbaik. Namun, kepercayaan ini secara bertahap bergeser ke arah cryptocurrency dengan kedatangan generasi muda yang melihat crypto sebagai emas digital.
Menurut pengusaha Rishi Suda dari laporan Bloomberg, hasil pendapatan dari cryptocurrency lebih tinggi daripada hasil emas dalam waktu yang singkat.
Hingga saat ini, ada lebih dari 15 juta investor di India yang berpartisipasi dalam mata uang cryptocurrency. Perlu dicatat sebagai perbandingannya, ada 23 juta trader di AS dan 2,3 juta di Inggris.
Akan tetapi regulasi cryptocurrency di masa depan di India sendiri masih dipertanyakan. Pemerintah belum mengangkat topik ini sejak diusulkannya pelarangan perdagangan cryptocurrency pada bulan Maret lalu.
Pada saat yang sama, permintaan emas di India masih belum terlalu aktif, meskipun para analis percaya bahwa kondisinya akan meningkat.
