Harga minyak mencapai tertinggi yang pernah dicapai pada tahun 2018 karena permintaan yang melebihi jumlah pasokan. Tetapi pada hari Kamis, dalam pertemuan OPEC akhirnya mereka menyatakan bahwa OPEC dapat meningkatkan produksi, yang akan membantu mengatasi kekurangan pasokan.
Bloomberg mengatakan koalisi ini dapat meningkatkan produksi minyak pada Agustus menjadi 550.000 barel per hari. Namun, ini jumlah ini dirasa tidak cukup karena hanya seperempat dari defisit global yang diharapkan OPEC bulan depan.
Faktanya, saat ini pasar fisik minyak sudah mengalami situasi kekurangan pasokan.
Tetapi Arab Saudi tetap berhati-hati mengenai setiap peningkatan produksinya, dengan alasan bahwa Iran mungkin meningkatkan ekspornya setelah kesepakatan nuklir ditandatangani dan sanksi AS dicabut. Namun, serangan udara yang terjadi baru-baru ini yang dilakukan oleh AS kepada milisi yang didukung Iran dapat memperumit penandatanganan kesepakatan.
Sejauh ini, keadaan pasar minyak menunjukkan pasokan yang lebih ketat, sehingga Brent berjangka untuk Agustus naik 81 sen lebih tinggi. Pada awal bulan ini, spreadnya adalah sebesar 40 sen.
Surplus minyak pun juga terus menurun, turun sebesar 17% pada pekan lalu, yang merupakan level terendah sejak April 2020.