Kemarin dolar tergelincir di tengah berita bahwa Federal Reserve akan membiarkan suku bunga tidak berubah pada angka 0-0,25%. Bank sentral mengatakan bahwa ekonomi AS telah membuat beberapa kemajuan, tetapi itu tidak cukup untuk membenarkan perubahan dalam kebijakan moneter.
Berkenaan dengan pembelian obligasi, para anggota masih berdiskusi tentang bagaimana dan kapan mereka akan mengurangi volumenya.
Bila kita mengingat pada bulan Desember tahun lalu, The Fed mengatakan akan terus membeli sekuritas Treasury senilai $80 miliar dan sekuritas berbasis mortgage senilai $40 miliar. Mereka mengatakan ini akan berlanjut sampai ada kemajuan dalam stabilisasi harga dan lapangan kerja yang maksimal. Untungnya sejak itu, kemajuan pun telah tercapai, belum lagi pembelian ini juga membantu memastikan kelancaran operasi pasar dan kondisi keuangan yang menguntungkan.
Tak ayal, bank sentral juga terus menegaskan kembali pandangan mereka bahwa kenaikan tekanan inflasi akan bersifat sementara. Mereka mengklaim bahwa inflasi naik terutama dikarenakan faktor sementara dan kondisi keuangan secara keseluruhan tetap menguntungkan.
Namun beberapa analis menunjukkan bahwa pernyataan Fed baru-baru ini mungkin memiliki nada hawkish, karena mereka sedang mempersiapkan pasar untuk kemungkinan pengetatan kebijakan. Avery Shenfeld, Kepala Ekonom CIBC, mengatakan pasar harus menunggu sebentar sebelum mereka menerima panduan baru tentang kebijakan moneter. Dia mencatat bahwa jika ekonomi dan pasar tenaga kerja terus membaik, pertemuan pada September kemungkinan besar akan berakhir dengan penyesuaian kebijakan. Mungkin juga ada peringatan resmi tentang pengurangan emisi untuk tahun 2022.