Harga minyak semakin cepat turun di tengah penyebaran pesat varian Delta COVID-19. Jika situasinya terus memburuk, khususnya di negara-negara maju dimana jumlah penduduk yang telah divaksin mencapai 70%, tekanan pada aset-aset berisiko hanya akan tumbuh semakin kuat. Oleh karena itu, bank-bank sentral akan terpaksa mempertahankan kebijakan moneter yang lunak agar dapat menjaga ekonomi tetap terangkat.
Hari ini, para petinggi Bank of England akan bertemu untuk membahas aksi mendatang terhadap kebijakan moneter. Tapi banyak yang tidak berharap akan melihat perubahan besar khususnya pada volume pembelian obligasi, karena pemulihan yang lambat dari pasar buruh Inggris jauh lebih penting dari tingkat inflasi yang terus tumbuh. Saat ini, sekitar 2 juta warga Inggris dalam status "cuti berbayar", sehingga bank sentral kemungkinan besar akan mengatakan bahwa mereka tidak tergesa-gesa menurunkan volume pembelian obligasi. Dan dalam hal inflasi, Gubernur Andrew Bailey dan sebagian besar anggota lainnya melihat lonjakan ini sebagai fenomena sementara. Jadi, bahkan jika tingkat inflasi terbaru melebihi target bank sentral 2%, prioritas dalam bank tidak akan terpengaruh. Faktanya, satu-satunya hal yang dapat mengguncang semua orang adalah jika Bank of England mengumumkan akan segera menghapus program-program bantuannya, tapi para analis memprediksi bank tidak akan melakukannya hingga suku bunga acuan mencapai 1,5%. Dan kemungkinan besar, ini tidak akan terjadi sebelum akhir 2022. Ada juga situasi yang mendorong penetapan ambang suku bunga yang lebih rendah hingga ke level negatif, belum lagi bank sentral juga akan mengandalkan data terkait wabah COVID-19.
Hari ini, para petinggi Bank of England akan bertemu untuk membahas aksi mendatang terhadap kebijakan moneter. Tapi banyak yang tidak berharap akan melihat perubahan besar khususnya pada volume pembelian obligasi, karena pemulihan yang lambat dari pasar buruh Inggris jauh lebih penting dari tingkat inflasi yang terus tumbuh. Saat ini, sekitar 2 juta warga Inggris dalam status "cuti berbayar", sehingga bank sentral kemungkinan besar akan mengatakan bahwa mereka tidak tergesa-gesa menurunkan volume pembelian obligasi. Dan dalam hal inflasi, Gubernur Andrew Bailey dan sebagian besar anggota lainnya melihat lonjakan ini sebagai fenomena sementara. Jadi, bahkan jika tingkat inflasi terbaru melebihi target bank sentral 2%, prioritas dalam bank tidak akan terpengaruh. Faktanya, satu-satunya hal yang dapat mengguncang semua orang adalah jika Bank of England mengumumkan akan segera menghapus program-program bantuannya, tapi para analis memprediksi bank tidak akan melakukannya hingga suku bunga acuan mencapai 1,5%. Dan kemungkinan besar, ini tidak akan terjadi sebelum akhir 2022. Ada juga situasi yang mendorong penetapan ambang suku bunga yang lebih rendah hingga ke level negatif, belum lagi bank sentral juga akan mengandalkan data terkait wabah COVID-19.
Dalam hal ketenagakerjaan, ADP melaporkan ada kenaikan sebesar 330.000 dalam lapangan kerja sektor swasta pada bulan Juli, jauh lebih rendah dari proyeksi 695.000. Kepala ekonom ADP, Nela Richardson, mengatakan masalah dengan perekrutan menghambat tingkat pertumbuhan, khususnya sehubungan dengan kekhawatiran baru mengenai varian Delta.
Pada hari Jumat, Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data terbaru pada ketenagakerjaan, yang diharapkan analis akan naik sekitar 880.000. Sementara itu, tingkat pengangguran diprediksi turun dari 5,9% ke 5,7%.
Sehubungan dengan EUR/USD, banyak yang akan bergantung pada 1,1845 karena konsolidasi diatasnya akan memicu lonjakan ke 1,1870 dan 1,1900. Di sisi lain, penurunan di bawah level itu akan memicu penurunan menuju 1,1820 dan 1,1790.
