Jatuhnya pound dipicu oleh data penjualan ritel di Amerika Serikat, yang meskipun menurun, ternyata masih jauh lebih baik daripada prakiraan. Pertumbuhan penjualan ritel diperkirakan melambat dari 18,0% menjadi 11,5%. Namun, angkanya melambat menjadi 15,8%. Selain itu, nilai sebelumnya direvisi hingga 18,7%. Dan jangan lupa, penjualan ritel menyumbang hampir seperempat dari seluruh ekonomi Amerika, dan aktivitas konsumen menjadi lokomotif utamanya. Penjualan ritel hanya indikator utama aktivitas yang sangat konsumtif ini. Jadi, ternyata meskipun aktivitas konsumen turun, skalanya jauh lebih kecil. Dalam hal ini, tidak mengherankan bahwa pound dengan cepat kehilangan posisinya.
Penjualan Ritel (Amerika Serikat):
Jelas bahwa setelah pergerakan kuat di pasar, syarat untuk koreksi lokal setidaknya telah terbentuk. Dan secara logis, penyebab koreksi ini seharusnya adalah data inflasi di Inggris, tetapi ada yang tidak beres. Inflasi diperkirakan turun dari 2,5% menjadi 2,4%, yang tentu saja tampak cukup baik dalam situasi di mana kekhawatiran atas pertumbuhan harga global meningkat. Tetapi inflasi telah melambat menjadi 2,0%, dan itu terlihat sangat bagus. Namun, penurunan tajam inflasi hanya menjerumuskan investor ke dalam kebingungan. Ternyata ekonomi Inggris tidak hanya menghadapi peningkatan inflasi, melainkan juga volatilitas yang luar biasa dan dinamika inflasi yang tidak dapat diprediksi. Dan sama sekali tidak jelas bagaimana para trader harus bereaksi terhadap perkembangan peristiwa semacam itu. Di satu sisi, penurunan inflasi tentu bagus, namun sejumlah pertanyaan baru muncul. Yang terpenting adalah pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada inflasi di masa depan, dan bagaimana volatilitas harga tersebut akan memengaruhi aktivitas konsumen. Jadi, pound hanya membeku di tempatnya. Namun, investor akan sedikit tenang pada siang hari, dan dolar yang overbought tidak akan hilang di mana pun, sehingga kemungkinan koreksi kecil masih tinggi.
Inflasi (Inggris):
Pasangan mata uang GBP/USD menembus titik support variabel 1.3800 selama pergerakan turun yang intens. Volume posisi short meningkat, yang mendorong spekulan ke gerakan inersia menuju nilai 1.3725.
Pergerakan pemulihan sehubungan dengan siklus naik pada periode 21-30 Juli terus mendapatkan momentum, sebesar lebih dari 50%, yang mendukung teori pemulihan penuh.
Ekspektasi dan prospek:
Pada saat ini, mata uang Inggris sedikit oversold, yang dapat menyebabkan stagnasi - pullback. Pertumbuhan volume posisi short selanjutnya akan terjadi ketika harga bertahan di bawah 1.3715 selama periode empat jam.
Analisis indikator kompleks menghasilkan sinyal jual berdasarkan periode jangka pendek, intraday, dan jangka menengah.
