Jumat lalu, Kepala Fed, Jerome Powell, menyampaikan pidato yang telah lama ditunggu-tunggu. Pelaku pasar telah mengantisipasinya selama 2 minggu. Mereka ingin mengetahui kapan Fed akan mulai mengurangi program pelonggaran kuantitatif karena itu mungkin menjadi langkah pertama untuk mengetatkan kebijakan moneter. Sayangnya, pada pertengahan pekan lalu, investor sangat menyadari bahwa Powell tidak mungkin menentukan waktunya dan pidatonya akan agak netral. Oleh karena itu, mereka mengharapkan Powell memberikan beberapa komentar terkait pemulihan pasar tenaga kerja atau inflasi, atau virus corona, namun ia tidak akan memberikan rincian spesifik. Alhasil, ekspektasi investor ternyata benar. Jerome Powell sekali lagi menyatakan bahwa inflasi melonjak karena faktor sementara yang akan hilang pada akhir tahun. Jadi, inflasi akan mulai melambat. The Fed siap untuk campur tangan kapanpun dan menggunakan semua alat yang tersedia untuk menghentikan percepatan harga konsumen. Menurut Powell, mayoritas anggota FOMC setuju untuk mulai mengurangi pembelian aset, yang sekarang berjumlah $120 miliar per bulan. Powell mengatakan bahwa pada rapat The Fed sebelumnya, ia yakin ekonomi AS pulih dengan laju yang baik. Karena itu, ia mendukung penurunan QE tahun ini jika ekonomi terus berkembang. Powell percaya bahwa pasar tenaga kerja pulih dengan baik dan inflasi berkesempatan untuk mencapai level target 2%.
Petunjuk apa yang bisa didapat trader dari pidato Powell? Sebagai permulaan, The Fed akan mengurangi program QE pada tahun 2021. Selain itu, regulator tidak akan terburu-buru mengumumkan pengurangan QE karena risiko virus corona, yang lagi-lagi menjadi ancaman bagi ekonomi dan pemulihannya. Namun, investor mengetahui semua ini sebelum pidato Powell di Jackson Hole Symposium. Oleh karena itu, mereka berharap akan ada kejelasan lebih dalam ra[at bulan September karena regulator akan menyimpulkan rapat berikutnya dan mengumumkan hasilnya. Tercatat, para trader kecewa dengan pidato Powell. Dolar AS turun sekitar 50 pip terhadap euro dan 60 pip terhadap pound sterling. Pada saat yang sama, penurunan dolar AS tidak begitu tajam. Indeks saham AS pada hari Jumat terus naik dan sekali lagi mencapai rekor tertinggi baru. Semuanya agak dapat diprediksi. The Fed belum mengumumkan akhir QE, yang berarti bahwa selama beberapa saat mereka akan memompa ekonomi dengan uang, yang bullish bagi pasar saham AS.