Mata uang AS memperpanjang penurunan dalam beberapa pekan terakhir terhadap euro dan pound sterling. Penurunannya terkait dengan fakta bahwa pelaku pasar kecewa dengan pidato netral Jerome Powell yang tidak menyampaikan hal baru di Jackson Hole Symposium. Selain itu, beberapa anggota Fed mengubah retorika hawkish mereka terkait pengurangan program QE menjadi lebih dovish. Pembuat kebijakan mengkhawatirkan lonjakan kasus virus corona di Amerika Serikat karena dapat memengaruhi pemulihan ekonomi dan pasar tenaga kerja. Laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP telah dirilis minggu ini, menunjukkan pembacaan yang jauh lebih lemah dibandingkan prakiraan. Meskipun laporan ADP dan NonFarm Payrolls hampir tidak pernah berkorelasi satu sama lain, pelaku pasar khawatir bahwa situasi pasar tenaga kerja dapat memburuk. Indeks saham AS terus-menerus mencapai titik tertinggi absolutnya atau tetap berada di dekatnya. Kami telah mengatakan bahwa pendorong utama pertumbuhan indeks saham AS adalah program pembelian obligasi Fed. Volume dan waktunya tergantung pada laju pemulihan pasar tenaga kerja AS. Laporan NonFarm Payrolls yang dianggap sebagai barometer terpenting kesehatan ekonomi AS, akan dirilis hari ini. Jika data ternyata positif, pasar saham bisa melemah. Pemulihan pasar tenaga kerja yang kuat merupakan sinyal bagi The Fed untuk mengurangi pembelian aset bulanannya. Biasanya, regulator akan membutuhkan waktu untuk mengurangi program QE dan membatalkan semua suntikan ke dalam perekonomian. Namun, volume dolar yang baru dicetak akan berkurang.
Jadi, jika laporan NonFarm Payrolls kuat, indeks saham tidak mungkin terjun. Namun, akan sulit bagi mereka untuk mempertahankan rally. Dolar AS, sebaliknya, dapat menegaskan kekuatan di tengah data NonFarm Payrolls yang optimis. Jadi, sekarang para trader ingin memastikan bahwa pasar tenaga kerja terus pulih dengan laju yang sangat tinggi dan gelombang baru pandemi tidak merusaknya. Menurut saya, laporan NonFarm Payrolls kemungkinan besar akan lebih lemah daripada prakiraan. Ada beberapa penyebab. Pertama, nilai aktual melebihi nilai prakiraan selama dua bulan berturut-turut. Kedua, selama dua bulan terakhir, jumlah lapangan kerja baru meningkat hampir 2 juta dan ini merupakan angka tertinggi sejak September 2019. Ketiga, pada bulan Agustus, terjadi wabah Delta dan strain lain yang menunjukkan rendahnya efektivitas vaksin. Jadi, saya yakin hari ini indikatornya akan lebih rendah daripada prakiraan (750.000).
