Harga Bitcoin masih berfluktuasi di kisaran $ 10.000 karena cryptocurrency menjadi alat pembayaran yang sah di El Salvador.
Pada hari Selasa, El Salvador membuat sejarah dengan menjadi negara pertama yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Namun, harga Bitcoin bereaksi terhadap berita ini dengan ketidakpastian yang biasa. Mata uang crypto ini turun sebesar 17% dalam sehari di beberapa titik.
Untuk mempersiapkan hari besar tersebut, Presiden El Salvador, Nayib Bukele membeli lebih dari $ 20 juta atau senilai 400 bitcoin.
Selain dapat membayar dengan bitcoin di El Salvador, setiap warga negara yang mendaftar di aplikasi dompet nasional bernama Chivo akan menerima bitcoin senilai $30.
Banyak orang terkenal di bidang crypto pun mendorong hal tersebut dan memberi selamat kepada El Salvador, termasuk CEO MicroStrategy Michael Saylor dan CEO Binance Changpeng Zhao.
Bitcoin pun akhirnya mengalami perubahan harga yang tajam di kisaran $10.000 pada hari Selasa. Pertama, mata uang kripto utama naik menjadi hampir $53.000 karena berita dari El Salvador tersebut, tetapi kemudian jatuh ke level terendah $42.921,27. Setelah itu melonjak lagi menjadi 47.000 dan turun menjadi 45.000.
Ekspansi Bitcoin memang datang dengan beberapa gangguan karena aplikasi dompet Chivo tidak tersedia di toko-toko populer dan presiden negara itu mengatakan pemerintah harus menutup sementara dompet digital untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Terlepas dari kesulitan pada hari pertama, masyarakat pun turun ke jalan, menguji sistem baru dan berhasil membayar dengan bitcoin di McDonald's dan kedai kopi.
Nayib Bukele memperingatkan kemungkinan ketidakstabilan di masa depan dan meminta warganya untuk tetap fokus. Bukele menambahkan bahwa membuat tender legal bitcoin akan menyelamatkan warga El Salvador yang tinggal di luar negeri dalam biaya jutaan dolar ketika mereka ingin mengirim uang ke kampung halamannya.
Pekan lalu, Kongres negara itu meloloskan undang-undang untuk membuat dana $ 150 juta untuk membantu mengubah bitcoin menjadi dolar AS.
Namun, masyarakat El Salvador sendiri tetap skeptis mengenai langkah ini. Survei terbaru yang dilakukan oleh University Institute of Public Opinion menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh warga negara percaya bahwa undang-undang bitcoin harus dicabut.
Tidak semua orang menyambut baik langkah pemerintah El Salvador tersebut. Menurut Bloomberg, salah satu pendiri Mobius Capital Partners, Mark Mobius juga skeptis tentang langkah El Salvador, mencatat bahwa negara tersebut dalam masalah nyata dan merupakan negara yang bangkrut dalam meraih Bitcoin. Ia juga mengungkapkan keraguannya bahwa contoh El Salvador akan menyebar ke negara lain, meskipun beberapa negara lain yang memiliki masalah keuangan akan mengambil langkah seperti itu. Menurutnya, hal itu merepotkan dan berisiko bagi negara lain.
