Pasangan EUR/USD memulai minggu perdagangan di dasar level 1.18, yang mencerminkan suasana kalah di kalangan pembeli pasangan ini. Mereka bahkan gagal mendekati level 1.1900. Pekan lalu, mereka menandai harga tertinggi di 1.1884, tapi setelah itu pasangan ini membentuk pullback, jatuh hampir sebanyak 100 poin. Hasil kontroversial rapat ECB bulan September adalah satu-satunya hal yang untuk sementara menghentikan gelombang penurunan, memungkinkan pembeli untuk melakukan koreksi.
Namun, pullback korektif juga sangat teredam, meskipun regulator Eropa bersikap optimis. Jika kita memperhatikan chart harian, dapat dilihat bahwa bear mengendalikan situasi pasangan ini selama hampir sepanjang minggu sebelumnya, memberikan tekanan yang sistematis, tetapi pada saat yang sama, stabil. Jumat lalu, euro mendapat sedikit kelonggaran, menafsirkan hasil rapat Bank Sentral Eropa bulan September mendukungnya. Namun, ini adalah masalah yang sangat kontroversial, mengingat regulator bermaksud untuk membeli seluruh volume penerbitan bersih obligasi yang diterbitkan oleh negara-negara UE.
Meskipun penurunan pembelian aset yang diharapkan di bawah program darurat PEPP, ECB memutuskan untuk terus membeli seluruh volume penerbitan obligasi bersih yang diterbitkan oleh negara-negara di kawasan Eropa. Dari 1,850 triliun tersisa sekitar 500 miliar. Menurut Christine Lagarde, Bank Sentral Eropa siap untuk tidak menggunakan seluruh amplop PEPP. Tetapi pada saat yang sama, ia tidak mengatakan kapan tepatnya keputusan untuk membatasi program tersebut akan dibuat. Berlawanan dengan ekspektasi, hal ini tidak terjadi pada rapat bulan September, sehingga fokus perhatian dialihkan ke Oktober atau Desember (tidak akan ada rapat Bank Sentral pada bulan November). Beberapa ahli percaya bahwa keputusan untuk menyelesaikan program akan dibuat oleh Dewan Pengatur pada bulan Desember. Namun, pada pertemuan yang sama, regulator Eropa mungkin mengumumkan perluasan program RDA, yang volumenya saat ini senilai 20 miliar euro per bulan. Menurut satu versi, ECB akan hampir menggandakan volume ini (sekitar - hingga 30-40 miliar).
Oleh karena itu, hasil "hawkish" rapat ECB bulan September tidak mungkin dibicarakan. Menurut Christine Lagarde, tidak ada pertanyaan terkait pembatasan insentif – konsep "kalibrasi ulang" agak berlaku di sini. Menyimpulkan hasil rapat terakhir, ia menekankan bahwa setelah runtuhnya PEPP, pekerjaan ECB tidak akan selesai.
Pada gilirannya, dolar AS mulai rendah. Bulls dolar telah mengatasi pukulan dari data Nonfarm. Dapat diingat bahwa pertumbuhan jumlah pekerja di sektor non-pertanian pada bulan Agustus turun signifikan, tetapi beberapa komponen lain dari rilis tersebut (gaji, tingkat pengangguran) membantu menetralisir hasil ke-235 ribu Nonfarm Employment Change. Selain itu, tanda-tanda tidak langsung menunjukkan bahwa penurunan indikator ini bersifat sementara.
Secara khusus, indikator jumlah lowongan terbuka dan pergantian tenaga kerja di Amerika Serikat yang diterbitkan minggu lalu (yang mengukur tingkat lowongan terbuka di antara sektor swasta pada akhir bulan pelaporan, disesuaikan dengan faktor musiman) menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja Amerika berada dalam kondisi yang cukup kuat. Jumlah lowongan yang dibuka bulan lalu mencatat rekor (10 juta 900 ribu), dan jumlah pengangguran per tempat kerja yang terbuka turun menjadi 0,79 (dari nilai sebelumnya 0,93). Dengan kata lain, permintaan tenaga kerja AS tetap cukup tinggi, dan fakta ini menunjukkan bahwa Nonfarm September akan lebih kuat daripada bulan Agustus. Indikator lain juga mendukung hal ini. Di sini, jumlah pengajuan tunjangan pengangguran awal minggu lalu meningkat hanya sebanyak 310 ribu. Ini adalah level terendah baru setelah dimulainya pandemi virus corona.
Rilis tersebut di atas, yang didukung oleh komentar optimis dari sejumlah perwakilan Fed (khususnya, James Bullard), menyatakan bahwa The Fed akan terus mempertahankan jalurnya untuk membatasi QE dan terus memperketat parameter kebijakan moneter. Setelah pulih dari pukulan tersebut, indeks dolar AS kembali ke posisi sebelum rilis data Nonfarm. Hal yang sama terjadi pada pasangan EUR/USD, yang hari ini memperbarui harga terendah dua minggu.
Namun, bulls dolar membutuhkan argumen fundamental yang kuat untuk mengkonsolidasikan kesuksesan mereka. Argumen tersebut bisa berupa rilis inflasi besok. Perlu dicatat bahwa indeks harga konsumen pada bulan Juli mencerminkan tanda-tanda pertama perlambatan inflasi AS. Kondisi ini misalnya dimanfaatkan oleh Jerome Powell yang menyuarakan sikap bimbang terkait prospek pengetatan kebijakan moneter dalam simposium Jackson Hole. Oleh karena itu, jika data besok dirilis di zona hijau, dolar AS akan memperkuat posisinya secara signifikan.
Menurut prakiraan awal, indeks harga konsumen umum akan naik menjadi 0,4% sebulan (dari nilai sebelumnya 0,5%), dan naik menjadi 5,3% setahun (5,4% di bulan Juli). Indeks inti akan rilis di level bulan sebelumnya (0,3% m / m, 4,2% y / y). Bahkan kelebihan kecil prakiraan akan memicu volatilitas yang kuat untuk pasangan EUR/USD.
Dari sudut pandang teknikal, pasangan saat ini sedang menguji level support 1.1790 di chart harian (garis rata-rata Bollinger Bands bertepatan dengan garis Kijun-sen). Jika harga berkonsolidasi di bawah target ini, indikator Ichimoku akan membentuk sinyal bearish "Parade of lines", sehingga membuka jalan ke level support utama 1.1650 – harga terendah tahun ini, yang bertepatan dengan garis bawah Bollinger Indikator band pada timeframe yang sama. Mengingat berlanjutnya hubungan posisi Fed dan ECB, setiap koreksi ke atas dapat digunakan sebagai alasan untuk membuka posisi short dengan target awal di 1.1700 (level support menengah) dan target utama 1.1650.
