Di awal sesi Eropa, Pound Inggris diperdagangkan di sekitar 1,1918, dengan bias bearish yang kuat tetapi menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Lompatan teknikal kemungkinan terjadi dalam beberapa jam ke depan.
Pasar beralih ke Dolar AS sebagai safe haven. Pelaku pasar tampak yakin bahwa Fed akan mempertahankan kebijakan pengetatannya. Selain itu, Fed menyatakan tidak mempertimbangkan pelonggaran kenaikan suku bunga sampai inflasi melemah secara substansial.
Berdasarkan data ini, Pound Inggris kemungkinan akan berada di bawah tekanan hingga bulan depan ketika Fed menerbitkan suku bunganya. Diperkirakan terjadinya kenaikan 0,50% menjadi 0,75%.
USDX tetap dalam tren bullish yang kuat, diperdagangkan di sekitar 107,52. Pergerakan ke atas diperkirakan akan berlanjut dan bisa mencapai resistance di 107,81 (Murray 5/8).
GBP/USD akan tetap berada di bawah tekanan bearish jika terus diperdagangkan di bawah EMA 200 yang terletak di 1,2109 dan di bawah SMA 21 yang terletak di 1,2037.
Penembusan di bawah support di 1,1962 (Murray 2/8) menawarkan outlook negatif untuk pasangan GBP/USD dan kemungkinan penurunan menuju 1,1840 (Murray 1/8) dalam beberapa hari mendatang.
Grafik 4 jam menunjukkan bahwa Pound Inggris diperdagangkan di bawah support Murray 2/8 di level 1,1962. Level ini telah menjadi resistance, dan jika harga gagal untuk kembali ke atas level ini, maka harga akan terus diperdagangkan di bawah tekanan menurun hingga 1,1880 dan 1,1840.
Indikator eagle telah mencapai level kunci 5 poin yang mewakili kondisi oversold yang ekstrim. Lompatan teknikal diperkirakan dalam beberapa jam ke depan dan bisa mencapai resistance 1,1962 atau SMA 21 yang terletak di 1,2037.
Rencana trading kami untuk beberapa jam ke depan adalah membeli di atas 1,1918 dengan target di 1,1962 dan 1,2037 (SMA 21). Pullback menuju SMA 21 akan dianggap sebagai peluang jual dengan target di 1,1962 (2/8) dan 1,1840 (1/8).