Saham-saham AS membukukan perolehan terbesar mereka sejak Juli pekan lalu, berkat pendapatan perusahaan (corporate earnings) yang solid dan penjualan ritel yang tidak terduga. Saham dilaporkan naik meski sentimen konsumen lelbih lemah dari ekspektasi pada awal Oktober, yang mendorong S&P 500 79% lebih tinggi. Sebagai contoh, Goldman Sachs, rally setelah menyaksikan kenaikan tajam dalam bisnis tradingnya. Sama halnya dengan Charles Schwab yang melonjak dengan profit rekor. JB Hunt Transport Services dan Alcoa juga menunjukkan performa yang lebih baik dari ekspektasi.
"Kami percaya bahwa memasang long position dalam saham adalah tindakan terbaik," ujar Chris Zaccarelli, CIO Independent Advisor Alliance. "Saham-saham siklus seperti finansial, industri, energi dan komoditas diposisikan dengan baik untuk perolehan lebih lanjut dan utilitas serta kebutuhan pokok akan menghadapi haluan dalam bentuk suku bunga dan inflasi yang lebih tinggi," tambahnya.
CEO Goldman Sachs David Solomon juga mengatakan inflasi, khususnya upah, tetap menjadi kekhawatiran utama para pemimpin perusahaan dan pemegang saham. Komentarnya menyusul kekhawatiran yang sama yang disuarakan pekan ini oleh eksekutif lainnya seperti Brian Moynihan dari Bank of America dan James Gorman dari Morgan Stanley.
Sementara itu, logam terpenting di dunia terus meroket sementara kelangkaan energi lebih lanjut memangkas produksi dan memberikan tekanan pada produsen, ini mendorong kekhawatiran akan inflasi. Brent juga bergerak di kisaran $85 di tengah krisis global yang mendorong harga.
Data penting lainnya untuk hari ini adalah:
- PDB dan produksi industri di Tiongkok;
- produksi industri di Amerika Serikat.