Analis Wall Street mengatakan 38.5% dari peserta yang disurvei memperkirakan kenaikan pada harga emas minggu ini, sementara itu 38,5% lainnya memilih penurunan. Sisanya 23%, sementara itu, tetap netral.
Dari sisi Main Street, orang-orang lebih optimis karena 68% dari peserta yang disurvei memilih kenaikan harga, sementara itu 19% mengatakan akan ada penurnan. Sisanya 13% netral.
Minggu lalu, emas turun ditengah data penjualan ritel yang lebih kua dari perkiraan, yang mengacu pada potensi tindakan agresif oleh Federal Reserve dalam hal mempersempit pembelian obligasi atau meningkatkan suku bunga. Marc Chandler, direktur pengelola di Bannockburn Global, bahkan mengatakan suku bunga akan naik di awal paruh kedua di tahun mendatang.
Namun minggu ini, kisaran harga yang harus dilihat investor adalah antara $ 1,725 dan $ 1,825.
Darin Newsom, Presiden Analis Darin Newsom, mengatakan bahwa emas memiliki peluang tinggi dari kenaikan minggu ini karena meskipun terdapat penjualan baru, kontrak bulan Desember masih dalam tren naik. Selain itu, dolar AS dalam tren turun.
Namun suara bearish analis memperingatkan bahwa imbal hasil Treasury AS masih naik, sehingga akan memiliki masa sulit naik hingga tren berbalik.
