Pasangan GBP/USD diperdagangkan di sekitar 1.1474, tepat di sekitar area 2/8 Murray dan menunjukkan sedikit pemulihan setelah mencapai titik terendah pada sesi Asia di 1.1450.
Pada sesi Amerika kemarin, indeks dolar memperkuat tekanan menurun pada pasangan GBp/USD. Data penjualan ritel naik 0,3%. Ini memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve akan terus memperketat kebijakan moneter dengan agresif.
Di sisi lain, BoE diperkirakan menaikkan suku bunganya sebesar 0,50% pada 22 September, namun para investor yakin bank bisa memberikan kejutan dengan kenaikan sebesar 0,75% akibat meningkatnya risiko resesi.
Kini GBP/USD diperdagangkan di sekitar area 1.1470-1.1450 dan bergerak menjauhi level terendah sejak 1985, yang dicapai minggu lalu di 1.1404.
Di chart 4 jam, kita bisa melihat pembentukan triangle simetris. Pound Inggris mungkin akan terus diperdagangkan di dalam pola ini dalam beberapa jam ke depan.
Breakout tajam ke atas pola triangle simetris dan penutupan harian di atas 2/8 Murray yang terletak di sekitar 1.1480 bisa menjadi sinyal beli yang jelas, dengan target di 1.1560 (21 SMA). Harga bahkan bisa mencapai resistance kuat 3/8 Murray di 1.1596.
Sebaliknya, jika pound Inggris diperdagangkan di bawah 2/8 Murray dan penembusan titik terendah 1.1450 akan menjadi sinyal untuk melanjutkan penjualan dengan target di 1.1404 dan 1/8 Murray di 1.1352.
Secara teknis, menetapnya pasangan GBP/USD di bawah level psikologis 1.1500 bisa mempercepat penurunan menuju area 1.1400.
Di sisi lain, level tertinggi yang dicapai pada 14 Septeber 1.1588 telah menjadi penghalang terdekat. Jika GBP/USD diperdagangkan di atas 3/8 Murray (1.1596), ini bisa memicu rally bullish menuju resistance 4/8 Murray di 1.1718.
