Perilaku mata uang Euro persis seperti buku teks. Awalnya kuat, kemudian turun drastis, lalu pullback setengah dari pergerakan ini. Membutuhkan waktu sekitar sehari untuk segalanya terjadi. Penurunan terjadi di paruh kedua hari Jumat dan pullback berakhir pada paruh kedua hari Senin. Berbeda dengan pound yang melanjutkan penurunannya. Namun, pergerakannya lebih seperti inersia karena skalanya ternyata sangat tidak penting. Perbedaan perilaku ini kemungkinan besar dikarenakan oleh pound yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih impresif dan nyata dibandingkan euro selama beberapa pekan beruntun.
Sekarang, apa yang sebaiknya diharapkan? Ternyata, pasar mata uang akan masuk ke dalam pergerakan sideways. Dan itu bukan mengenai kalender makroekonomi yang kosong, tapi mengenai rapat mendatang dari Federal Committee on Open Market Operations. Lagipula, tidak ada kejelasan mengenai nasib program pelonggaran kuantitatif. Lebih tepatnya, waktu dimulainya pengurangan program itu. Ini adalah faktor ketidakpastian yang terbilang serius, yang jelas mengurangi selera untuk mengambil risiko. Untuk alasan inilah kami mengamati stagnasi hari ini karena tidak ada yang berencana untuk mengambil risiko sebelum peristiwa signifikan seperti itu.
Pasangan EUR/USD berada dalam tahap pullback setelah turun tajam pekan lalu. Level resistance variabelnya adalah level 1,1600, di sekitar level ini terjadi stagnasi. Dapat diduga bahwa sehubungan dengan rapat FOMC, pasar dapat benar-benar menjadi stagnan, yang menyebabkan terkumpulnya kekuatan trading. Level 1,1590/1,1620 dianggap sebagai perbatasan dari amplitudo yang mungkin terbentuk.
Berbeda dengan euro, pasangan GBP/USD tidak membentuk pullback; sebaliknya, minat penurunan digantikan oleh stagnasi singkat. Dalam situasi ini, trader terus mempertimbangkan penurunan gradual dalam pound sterling, dimana langkah selanjutnya adalah di sekitar level 1,3600.
