Bank of America baru saja merilis perkiraan dan mengatakan emas kemungkinan akan kembali ke harga $!.900 per ons pada 2022. Mereka beralasan bahwa inflasi akan tetap tinggi, oleh karena itu suku bunga riil juga akan tinggi, yang akan mendukung emas.
Kebijakan moneter telah lama menjadi ancaman terbesar bagi logam mulia, sehingga tidak mengejutkan bahwa harga bergantung pada hal itu.
Namun meskipun Bank of America melhat potensi kenaikan emas, momentum akan dibatasi karena Fed bisa memasukkan setidaknya lima kenaikan suku bunga di tahun mendatang, dengan yang pertama muncul di triwulan keempat.
Hal ini tentunya akan terjadi jika inflasi tetap lebih kuat dari perkiraan, dan jika tenaga kerja segera pulih.
CME FedWatch Tool mendukung ide ini, mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan akan meningkatkan suku bunga pada Juni 2022. Kemudian, akan kembali naik ke 0,75%-1,00% pada Februari 2023.
Analis Bank of America menambahkan bahwa data ekonomi juga akan menentukan lintasan dari suku bunga.
Namun suku bunga sungguhan kemungkinan akan tetap negatif dalam waktu dekat karena suku bunga 10 tahun diatas 2% emningkatkan kehawatiran mengenai keberlanjutan dan pasar saham dibawah tekanan.
Dalam berbagai hal, situasi saat ini tidak baik bagi emas, namun seperti yang dikatakan sebelumnya, pertumbuhan akan dibatasi.