Emas menarik minat investor di tengah lonjakan inflasi ke level tertinggi tiga tahun, naik hampir 3% minggu lalu. Setelah menembus di atas $1.850 per ounce, emas mungkin naik lebih tinggi. Pada hari Jumat, emas berjangka untuk bulan Desember di Comex diperdagangkan di angka $1,865.90.
"Ini semua tentang inflasi. Pasar mulai menerima fakta bahwa inflasi akan bertahan lebih lama. Butuh waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki masalah rantai pasokan karena pandemi, semua stimulus, dan banyak permintaan yang terpendam," ahli strategi pasar senior RJO Futures, Frank Cholly, menyatakan.
Harga emas kemungkinan akan berfluktuasi di kisaran $1.835 - 1.875.
Pergerakan di bawah akan menunjukkan akhir dari rally saat ini, sementara pergerakan di atas bisa menandakan lompatan ke $2.000 per ounce.
Beginilah cara kerja pembelian teknikal, jelas Cholly. Jika kisaran trading atas ditembus, trader mungkin khawatir bahwa mereka bisa kehilangan saat yang tepat untuk memasuki pasar. Jadi, mereka mungkin mulai membuka posisi long.
"Jalan menuju $1.900 sangat jelas sekarang. Emas di bawah $1.800 dipandang sebagai peluang pembelian yang bagus. Kita harus memperhatikan apakah bank sentral mencoba masuk dan melakukan lindung nilai terhadap hal ini. Prospek untuk beberapa bulan pertama di tahun 2022 tampak bagus. Kami melihat rally akhir tahun yang berlanjut hingga Januari dan Februari," jelas Sean Lusk, co-director Walsh Trading.
Ada kemungkinan besar bahwa emas mungkin sedikit menurun sebelum melanjutkan pergerakan ke atas. Emas diperkirakan akan naik di atas $1.875 per ounce, menuju rekor tertinggi 2020 melebihi $2.000, kepala strategi global TD Securities, Bart Melek, menegaskan.
Hanya ada beberapa bulan tersisa sebelum Fed dapat mengambil pendekatan yang lebih agresif terhadap kebijakan moneter.
Setelah Fed mengambil sikap hawkish pada kebijakan moneter dan mulai menaikkan suku bunga utama, emas dapat menurun. Namun, dalam jangka panjang, kemungkinan akan menguat karena Fed akan secara bertahap memperketat kebijakan moneter.
Minggu ini, kalender ekonomi mencakup dua peristiwa ekonomi makro terpenting, yaitu penjualan ritel dan data manufaktur pada hari Selasa.
Senin: Indeks Manufaktur Negara Bagian NY
Selasa: Penjualan ritel, Data manufaktur
Rabu: Perumahan bulanan dan izin bangunan
Kamis: Klaim pengangguran awal, Indeks Manufaktur Fed Philadelphia
