Permintaan terhadap semua jenis logam drastis lampaui pasokan
Enam logam industri paling signifikan di dunia untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade kekurangan pasokan karena guncangan logistik dan permintaan yang tinggi menyebabkan kecemasan di kalangan pembeli.
Harga spot logam dasar (dari aluminium hingga seng) di London Metal Exchange dengan cepat melampaui harga futures, kondisi keterbelakangan yang terjadi untuk pertama kalinya sejak 2007. Pembeli membayar mahal untuk mengakses logam di tengah penurunan persediaan bursa, keterlambatan dalam rantai pasokan, gangguan produksi dan meningkatnya permintaan barang-barang industri dari konstruksi hingga elektronik konsumen.
Sedangkan untuk tembaga dan timah, besarnya perkembangan terbalik mencapai rekor tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, memicu kepanikan di kalangan konsumen industri, yang menghadapi peningkatan masalah pasokan sejak pandemi COVID-19 dimulai.
Tanda-tanda ketatnya pasokan fisik di pasar logam juga berperan sebagai penyeimbang terhadap meningkatnya kegelisahan atas prospek ekonomi makro yang lebih luas untuk negara-negara industri besar, terutama China, sebagai konsumen komoditas terbesar. Spread aluminium berkurang jauh selama sebulan terakhir, meskipun harga telah jatuh dari titik tertinggi beberapa tahun.
Oliver Nugent, seorang analis logam dasar di Citigroup Inc. mengatakan bahwa dengan mempertimbangkan beragam penggunaan dan dinamika pasokan masing-masing logam, pengetatan sinkron yang tidak biasa atas enam kontrak LME utama menjadi pertanda guncangan logistik dan pertumbuhan permintaan yang disebarkan secara luas sejak tahap awal pandemi virus corona.
Nugent menyatakan bahwa aspek ini sudah jelas. Dikatakannya, konsumen sebagian besar menghadapi masalah logistik. Nugent menyoroti bahwa fakta ini menunjukkan permintaan yang sangat kuat.
Jelas, pengetatan total mungkin tidak bertahan lama. Keterbelakangan di pasar tembaga dan timah menghilang, bahkan ketika spread aluminium dan nikel berkurang. Nugent menyatakan bahwa salah satu konsekuensi dari gangguan rantai pasokan adalah bahwa spread harga di bursa global lainnya dapat terus berkurang, bahkan ketika pasar LME melemah.
Untuk tembaga, misalnya, ada kontrak di Shanghai Futures Exchange terus bergerak mundur, meskipun spread LME turun dari rekor tertinggi yang diamati selama kontraksi pasokan bulan lalu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Futures tembaga turun 0,9% menjadi $9.472 per ton pada pukul 11:57 pagi di London, dengan bantuan pengiriman logam ke gudang LME di Amerika Serikat yang menghilangkan sebagian kekhawatiran pasokan pasca penurunan.
Harga aluminium di London Metal Exchange naik 0,8% menjadi $2.594,50 per ton pada hari Rabu, dibandingkan dengan tertinggi di atas $3.200 pada bulan lalu.
