Kenaikan global inflasi memperkecil peluang berakhirnya pemulihan ekonomi dunia dan kelanjutan resesi sehingga akselerasi pertumbuhan harga konsumen dianggap lebih sebagai faktor negatif. Namun, tidak dalam kasus pound. Kenyataannya adalah Bank of England tidak hanya mengumumkan rencananya untuk memperketat kebijakan moneter belum lama ini, tapi bahkan menguraikan waktu kenaikan suku bunga. Pada waktu yang sama, regulator Inggris itu jelas menunjukkan niatnya untuk melakukan semua ini semata-mata bertujuan untuk mengendalikan inflasi, yang pertumbuhannya mengancam pemulihan ekonomi. Dengan demikian, laju pesat pertumbuhan harga konsumen dari 3,1% ke 4,2% tidak menyebabkan pelemahan pound, tapi justru penguatan signifikannya. Perlu dicatat bahwa mereka mengharapkan pertumbuhan hanya ke 3,7%. Bagaimanapun, Bank of England berencana melawan pertumbuhan inflasi, kemudian akselerasinya dapat menyebabkan regulator itu menaikkan refinancing rate lebih cepat dan pada skala yang lebih bedar dari yang direncanakan. Prospek seperti itu sendiri menjadi alasan untuk pertumbuhan pound.
Inflasi (Inggris):
Sehubungan dengan statistik Eropa, segalanya jelas jauh sebelum perilisannya. Data final mengenai inflasi UE seharusnya tidak menarik perhatian. Dan begitulah yang terjadi. Mereka hanya mengkonfirmasi estimasi awal, yaitu, inflasi Eropa melaju dari 3,4% ke 4,1%. Dalam kasus ini, investor tidak melihat adanya hal baru untuk diri mereka sendiri, yang berarti tidak ada alasan untuk dibahas. Pasar berperilaku seperti tidak ada yang terjadi sama sekali.
Inflasi (Eropa):
Sementara itu, statistik AS, yang seharusnya menyebabkan pertumbuhan dolar AS, ternyata jauh lebih buruk dari perkiraan. Statistik tidak menjalankan tugas yang diembannya. Mungkin, hal paling signifikan adalah volume konstruksi rumah baru yang turun 0,7%, sementara sebelumnya diharapkan kenaikan sebesar 2,3%. Jumlah izin konstruksi yang diterbitkan, yang diperkirakan naik 4,5%, naik hanya 4,0%.
Ini mendorong optimisme bahwa volume konstruksi akan naik tipis bulan depan, tapi masih belum sesuai ekspektasi. Sehingga, datanya benar-benar mengecewakan. Bahkan, mereka tidak mempengaruhi pasar sama sekali. Meskipun pound terus tumbuh, euro masih bergeming. Oleh karena itu, pertumbuhan pound lebih dikarenakan oleh data pagi hari mengenai inflasi di Inggris.
Konstruksi Rumah Baru (Amerika Serikat):
Hari ini, data Amerika mengenai aplikasi tunjangan pengangguran akan dirilis, tapi karena perubahan yang sangat tidak signifikan, data kemungkinan tidak mampu mengubah situasi pasar saat ini. Lagipula, jumlah permohonan awalnya diperkirakan turun 4.000, dan permohonan berulang turun 20.000 lagi. Angka ini sangat kecil, atau kita dapat mengatakan bahwa mereka tetap tidak berubah. Selain itu, dolar AS banyak menguat selama beberapa pekan terakhir sehingga kita perlu mengatakan bahwa dolar AS jelas mengalami overbought. Oleh karena itu, data yang cukup serius dibutuhkan sehingga dolar dapat terus memperkuat posisinya. Namun, data yang menandakan peningkatan dalam situasi pasar buruh tidak akan memungkinkan dolar untuk melemah. Dengan kata lain, pasar kemungkinan hanya akan diam.
Jumlah klaim ulang untuk tunjangan pengangguran (Amerika Serikat):
Pasangan EUR/USD bergerak dalam tahap pullback kecil, meskipun level oversold euro yang tinggi. Jika minat spekulatif dalam short position tidak menurun, maka penurunan lain mungkin terjadi. Sinyal jual dipertimbangkan di bawah level 1,1290. Skenario alternatif akan dipertimbangkan oleh pelaku pasar jika harga dijaga di atas 1,1350, yang dapat menyebabkan perubahan pullback menjadi koreksi.
Pasangan mata uang GBPUSD bergerak dalam pola korektif dari titik pivot 1,3350, dimana pelaku pasar berhasil mencapai level 1,3500. Saat ini, terjadi stagnasi di perbatasan 1,3480, 1,3500, dimana metode dorongan yang berlangsung dinilai sebagai taktik trading terbaik. 
