Pekan lalu, cryptocurrency mengalami salah satu guncangan pasar terbesar. Pada saat yang sama, El Salvador menjadi pembeli penting pada musim gugur.
Peristiwa paling mencolok minggu lalu adalah rencana El Salvador untuk membangun "Kota Bitcoin" pertama di dunia dan peluncuran produk Adidas.
Senin lalu, Bitcoin turun sebesar 0,5%, kehilangan 17% nilainya dari rekor $69.000. Sementara itu, eter mata uang dan token yang bersaing terkait dengan aplikasi metaverse dan keuangan terdesentralisasi ternyata lebih baik.
Di sisi lain, Adidas membuat heboh setelah pengecer pakaian olahraga Jerman mengumumkan dalam tweet tentang kerja sama dengan Coinbase Global Inc. Tetapi saham perusahaan tetap tidak bereaksi mengenai situasi tersebut.
CoinGecko melaporkan bahwa harga mata uang virtual SAND, yang digunakan untuk membeli properti dan barang-barang lainnya, melonjak sebesar 90%, yaitu menjadi $7,18. Mata uang crypto ini menerima peningkatan kedua sejak Facebook berganti nama menjadi Meta Platforms Inc pada akhir bulan lalu.
Sedangkan mata uang spekulatif MANA yang digunakan di dunia online Decentraland yang didukung blockchain melonjak 36% menjadi $4,90. Tanah dan barang-barang lainnya di Decentraland dijual dalam bentuk non-fungible token (NFT).
Selain aksi jual yang disebabkan oleh berita varian COVID-19 Omicron, hambatan terbesar untuk Bitcoin dan Ethereum minggu lalu adalah pengumuman oleh pemerintah India tentang undang-undang yang melarang transaksi cryptocurrency pribadi kepada sekitar 15 hingga 20 juta investor crypto di negara tersebut.
Para analis percaya bahwa mendekati musim liburan Desember dapat meningkatkan volatilitas, sementara pengurangan stimulus Federal Reserve AS mungkin bearish untuk Bitcoin.