Perusahaan asal China, Alibaba Group (BABA), telah menunjuk CFO baru dan mengumumkan rencana pada hari Senin untuk merestrukturisasi bisnis e-commercenya yang besar. Alhasil, saham Alibaba melonjak.
Perubahan ini dilakukan karena Alibaba dan perusahaan Internet China lainnya menyadari bahwa mereka berada dalam posisi yang sulit akibat gelombang regulasi pemerintah yang lebih ketat di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Perusahaan itu mengumumkan bahwa pada bulan Apri, Chief Financial Officer Maggie Wu akan pergi. Ia akan digantikan oleh Toby Xu, yang sekarang menjabat posisi deputi direktur keuangan. Alibaba menyebutnya sebagai transisi yang direncanakan. Xu bergabung dengan Alibaba tiga tahun lalu. Wu bekerja dalam berbagai posisi di Alibaba selama 15 tahun dan sekarang akan bertindak sebagai direktur eksekutif pada dewan direksi perusahaan.
Perubahan ini terjadi ketika saham Alibaba diperdagangkan di level terendah selama empat tahun. Saham Alibaba melonjak 7,5% ke $120,32.
Pasang surut akan selalu terjadi di pasar. Tapi menurun CEO Daniel Zhang, Alibaba memiliki target jangka panjang yang ambisius.
Namun, prospek pertumbuhan menurun bulan lalu dalam merespon perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan meningkatnya persaingan dari kompetitor perusahaan. Untuk membalikkan penurunan, perusahaan itu mengumumkan akan memecah bisnis e-commerce menjadi dua versi digital yang baru, satu untuk fokus pada pasar internasional dan satunya lagi pada pasar domestik.
Pada bulan November, Alibaba melaporkan hasil per kuartalnya, dengan mengatakan penjualan untuk tahun fiskal saat ini akan tumbuh 20-23% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Para analis sebelumnya memperkirakan pertumbuhan hampir 28%. Saham Alibaba turun 11% akibat ekspektasi yang di bawah data sebenarnya.
Pada akhir tahun lalu, China memulai pengetatan tipis pada rangka kerja regulasinya dengan tingkat yang semakin menguat. Namun, para pemimpin China masih belum menunjukkan apa yang sedang terjadi.
