Bursa-bursa dunia "mundur" kemarin di tengah perolehan profit yang sebelumnya diterima dalam mengantisipasi perilisan data terpenting mengenai inflasi konsumen di Amerika hari ini.
Menurut perkiraan konsensus, inflasi bulan November naik dalam skala tahunan ke 6,8%, yang tercatat 36 tahun lalu dibandingkan dengan nilai bulan Oktober sebesar 6,2%. Nilai dasar inflasi diperkirakan naik ke 4,9% dibandingkan dnegan 4,6% pada bulan Oktober. Dalam skala bulanan, koreksi kecil diperkirakan terjadi dalam pertumbuhan inflasi konsumen umum menjadi 0,7% dari 0,9%. Inflasi bulanan inti diperkirakan turun dari 0,6% ke 0,5%.
Faktanya, bursa-bursa saham global menyaksikan penurunan dalam indeks-indeks saham sebelum perilisan data ini. Dan dalam pasar mata uang, terjadi stagnasi pada indeks dolar ICE, yang telah berputar sejak akhir November di dekat level 96 poin.
Bagaimana perilisan indikator-indikator makro inflasi yang penting dari AS mempengaruhi pasar?
Jika datanya ternyata sejalan dengan prediksi (baik dalam skala tahunan dan bulanan, atau lebih tinggi), maka ini hanya akan meningkatkan peluang Fed menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan pasar saat ini. Dapat diingat bahwa diduga kenaikan pertama dalam bunga pinjaman akan dilakukan pada musim panas depan dan regulator akan mengurangi volume pembelian aset di bawah program QE sebanyak $15 miliar per bulan. Tapi potensi kenaikan dalam tekanan inflasi dapat menyebabkan kenaikan pertama suku bunga bahkan sebelum akhir program QE pada kuartal pertama 2022 dan tingkat penurunan pembelian aset akan naik menjadi $30 miliar per bulan. Terbaru, pemerintah membeli obligasi dan sekuritas hipotek korporat bulanan mencapai $120 miliar.
Dalam situasi meningkatnya tekanan inflasi, akan memungkinkan untuk mengamati kelanjutan penurunan dalam indeks-indeks saham di seluruh dunia dan koreksi dalam harga untuk komoditas dan aset bahan mentah. Dalam kasus ini, nilai tukar dolar akan menerima dukungan, karena prospek untuk kenaikan suku bunga lebih awal akan kembali mendukung pertumbuhan imbal hasil Treasury, dan pengurangan likuiditas dolar dalam sistem keuangan akan berkontribusi pada kenaikan nilai mata uang AS.
Biasanya, jika indikator-indikator inflasi menunjukkan penurunan, bahkan yang kecil sekalipun, ini dapat menenangkan pasar dan memungkinkan mereka untuk berharap bahwa tekanan inflasi melemah, yang berarti the Fed akan dapat memulai proses kenaikan suku bunga baru pada paruh kedua tahun depan. Dalam kasus ini, permintaan untuk aset-aset berisiko akan tumbuh, semnetara dolar AS akan berada di bawah tekanan.
Pentingnya statistik AS yang dirilis hari ini sehubungan dengan rapat mendatang Fed mengenai kebijakan moneter, yang akan berlangsung pada 14-15 Desember, juga perlu dipertimbangkan. Angka yang disampaikan hari ini mengenai indikator-indikator inflasi tentu akan berdampak signifikan pada keputusannya mengenai suku bunga dan arah kebijakan moneter secara umum untuk tahun depan.
Perkiraan untuk hari ini:
Pasangan EUR/USD akan menerima support hari ini atau sebaliknya, akan turun pada gelombang data inflasi AS. Jika inflasi naik, EUR/USD dapat turun ke level 1,1190 dan sebaliknya, koreksinya akan menyebabkan kenaikan tajam pasangan ini ke 1,1375.
Pasangan GBP/USD juga akan bereaksi terhadap berita dari AS, sama seperti EUR/USD. Jika inflasi tumbuh, serta PDB Inggris memberikan kabar negatif, maka ini akan menyebabkan penurunan pasangan ini ke 1,3160. Sebaliknya, data positif lainnya akan mendukung pasangan ini. Dalam kasus ini, harga akan naik ke 1,3300.