Pada hari Senin dan Selasa, indeks saham NASDAQ, S&P 500, dan Dow Jones turun tipis. Hal ini menunjukkan bahwa jelang pertemuan Fed, pelaku pasar masih khawatir atau mengantisipasi pengetatan baru kebijakan moneter. Seperti yang kami nyatakan, indeks saham AS pulih dari penurunan saat ini dengan sangat cepat. Faktanya, hanya butuh lima hari untuk menutup kerugian pelemahan sebelumnya yang terjadi dalam 10-15 hari. Namun, di tengah pertemuan Federal Reserve AS yang akan datang, sentimen di pasar saham mulai kembali berubah menjadi bearish. Tercatat, para trader mempertimbangkan semua kemungkinan keputusan yang mungkin dibuat oleh regulator. Tidak ada informasi baru yang diterima pada tiga hari pertama minggu yang baru. Tidak ada pidato oleh perwakilan Fed. Hanya beberapa ahli sebagai perwakilan bank investasi besar yang mengungkapkan pandangan mereka terkait masalah ini. Jadi, ekonom di Bank of America percaya bahwa Fed dapat mengumumkan kenaikan suku bunga utama hari ini. Namun, sebagian besar ahli setuju bahwa suku bunga tidak akan dinaikkan sebelum Maret 2022. Jadi, hari ini, Fed kemungkinan besar akan memutuskan untuk mengurangi program pembelian asetnya. Mungkin, Fed akan setuju untuk meningkatkan laju pengurangan pembelian obligasi bulanannya. Hal ini, pada gilirannya, akan menyebabkan penguatan dolar AS dan penurunan indeks saham. Tercatat, pengetatan kebijakan moneter merupakan faktor bearish bagi pasar saham.
Selain itu, konferensi pers dengan Jerome Powell juga akan menjadi fokus investor. Bagaimanapun, Powell-lah yang akan menjelaskan ke arah mana Fed sekarang akan bergerak dalam beberapa bulan ke depan. Powell yang bertanggung jawab atas dinamika lebih lanjut di pasar saham dan valuta asing. Jika kepala The Fed tersebut memberikan petunjuk bahwa regulator siap menggandakan laju pengurangan pembelian obligasi dan menaikkan suku bunga segera setelah program QE benar-benar dihapus, dolar AS akan menerima dukungan kuat, sementara pasar saham mungkin memasuki babak baru koreksi. Selain itu, The Fed akan menerbitkan grafik yang dikenal sebagai "dot plot" untuk menunjukkan berapa banyak anggota Fed yang mendukung kenaikan suku bunga pada tahun 2022. Sebelumnya, 9 dari 18 pembuat kebijakan mendukung langkah ini. Jika jumlah mereka bertambah, ini berarti semuanya berjalan sesuai rencana. Meski demikian, sebagian besar pakar dan pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga ganda tahun depan. Oleh karena itu, pidato Jerome Powell dan keputusan The Fed mengenai tapering kebijakan moneter perlu diperhatikan.
