Hasil terpenting pertemuan kebijakan moneter terakhir Fed tahun ini adalah klarifikasi posisi regulator atas jumlah kenaikan suku bunga tahun depan dan dua tahun mendatang.
Para investor, yang menantikan keputusan bank sentral terkait kebijakan moneter, telah bersiap menghadapi fakta bahwa kenaikan volume pengurangan pembelian kembali aset yang sebelumnya diumumkan, di bawah program pelonggaran kuantitatif dari $15 miliar menjadi $30 miliar akan disetujui. Keputusan ini telah diperhitungkan dalam harga saham dan instrumen keuangan lainnya, yang sangat fokus pada proses kenaikan suku bunga. Semua orang memahami bahwa suku bunga akan dinaikkan pada tahun depan, namun kuantitas dan laju kenaikannya belum jelas.
Kini jelas bahwa Fed merencanakan tiga kali kenaikan suku bunga pada 2022, dan masing-masing dua kali pada 2023 dan 2024. Tampaknya semuanya tepat, namun tidak ini tidak sepenuhnya benar. Berbicara di konferensi pers setelah pertemuan, J. POwell memperjelas bahwa belum ada rencana jelas untuk menaikkan suku bunga tepat waktu, dan seperti yang mereka nytaakan, regulator akan menelitinya. Secara umum, seperti pendapat kami sebelumnya, Powell tidak menyebutkan tanggal pasti kenaikan suku bunga, dan ini bukan kebetulan, karena Fed, meskipun tidak lagi menggunakan istilah "inflasi tinggi yang sementara", tampaknya masih berharap inflasi akan stabil.
Poin penting lainnya adalah kaitan kenaikan suku bunga pertama dengan program pelonggaran kuantitatif. Dapat dikatakan bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bunga hingga program pembelian kembali aset berakhir, jadi, kemungkinan besar, kenaikan pertama suku bunga sebetulnya akan dilakukan pada musim semi tahun depan, yang berarti masih ada waktu bagi pasar untuk membentuk pertumbuhan lokal. Tampaknya, itu sebabnya permintaan aset-aset berisiko sedikt pulih di perdagangan Asia, dan futures indeks-indeks saham Eropa dan Amerika diperdagangkan di zona "hijau".
Haruskah kita mengharapkan rally Natal di pasar?
Kami yakin pasar telah menerima petunjuk untuk wkatu dekat karena tampaknya Fed tidak akan melakukan apapun terkait suku bunga setidaknya selama 4 bulan ke depan. Kemungkinan dugaan lainnya adalah bahwa keputusan kebijakan moneter ECB, SNB, Bank of England hari ini, dan Bank Sentral Jepang besok, kemungkina besar menunjukkan bahwa tingkat kebijakan moneter saat ini tetap dipertahankan. Ini akan menyebabkan peningkatan permintaan aset-aset berisiko dan rally di pasar saham. Dolar AS kemungkinan akan dalam tekanan akibat latar belakang yang positif.
Prakiraan:
Pasangan EUR/USD mungkin lanjutkan pertumbuhan lokal ke level 1.1370 pasca pertemuan ECB.
Pasangan GBP/USD mungkin juga bergegas ke level 1.3355 akibat pertemuan Bank of England.