S&P500
Pasar AS menunjukkan penurunan dan koreksi selama tiga hari berturut-turut.
Indeks AS kembali turun pada hari Senin, dengan penurunan Dow Jones, NASDAQ, dan S&P 500 sebesar 1,2%. Namun, indeks berjangka S&P500 memprediksi rebound kuat ke sisi atas - kontrak berjangka meningkat menjadi 0,8%.
Pasar Asia pada hari Selasa: indeks Jepang naik 2,1%, dan indeks China meningkat sebesar 0,4%
Pasar energi. Minyak menemukan support di dekat level $70 per barel dan rebound kuat ke $72,40 per barel pada hari Selasa. Harga minyak dan gas akan didukung oleh cuaca dingin di belahan bumi utara dalam waktu dekat karena suhu di Eropa telah turun di bawah nol, di tengah harga gas yang sangat tinggi, kecuali untuk kontrak jangka panjang, di atas $1.500 per seribu meter kubik. Kenaikan tajam harga listrik dapat memberikan kontribusi nyata terhadap inflasi, yang sudah tinggi. Hal ini dapat memaksa ECB untuk menaikkan suku bunga dan menghentikan pertumbuhan ekonomi di UE.
COVID-19 di dunia. Gelombang keempat masih kuat, tercatat kemarin ada +558 ribu kasus di seluruh dunia. Jumlah kasus di kembali AS tinggi, bertambah 143.000 kasus pada awal minggu. Di Inggris kemarin bertambah 91.000 kasus. Namun, jumlah kematian tidak meningkat, kemarin tercatat sebanyak 44.000. Jumlah kematian yang rendah dapat dianggap sebagai bukti bahwa Omicron tidak mematikan seperti yang diperkirakan. Kami membutuhkan pengamatan sekitar satu minggu lagi untuk menyimpulkan situasi di Inggris.
Indeks S&P500 diperdagangkan pada 4568 dalam kisaran perdagangan 4550 - 4600. Kami memperkirakan pasar memantul ke atas dan dasar yang kuat terbentuk di posisi terendah kemarin. Alasan penurunan tiga hari di pasar AS sederhana - The Fed pekan lalu mengumumkan pengetatan kebijakan untuk memerangi inflasi yang tinggi di AS. Alasan kedua adalah Natal dan akhir tahun. Pelaku pasar besar melakukan take profit di dekat level tertinggi tahunan. Pasar AS saat ini masih diperdagangkan di level yang tinggi, bahkan setelah 3 hari jatuh.
Salah satu risiko terhadap sistem keuangan global dan Uni Eropa adalah penurunan tajam lira Turki, yang kemarin kembali turun menjadi 18 dari 16,4 TRY terhadap USD. Lira jatuh sebanyak 60% terhadap dolar AS sejak awal tahun. Penyebabnya antara lain kebijakan aneh Erdogan yang menurunkan suku bunga lira menjadi 14% dari 15% di tengah penurunan nilai tukar.
Fase terakhir dari siklus pertumbuhan biasanya memicu banyak merger dan akuisisi. Volume kesepakatan semacam itu pada tahun 2021 mencapai rekor tertinggi $5 triliun.
Pihak berwenang AS melaporkan bahwa Omicron melampaui jenis delta di AS dalam hal jumlah kasus. Omicron diidentifikasi pada 73% kasus baru di AS. Kemarin ada 625 kematian di AS.
Pemerintahan Biden memperketat persyaratan konsumsi bahan bakar untuk mobil. Mulai tahun 2026, semua kendaraan baru harus mengkonsumsi tidak lebih dari satu galon bahan bakar per 55 mil (sekitar 4 liter). Saat ini, mobil harus menempuh 43 mil per galon. Langkah baru ini tidak diragukan lagi akan meningkatkan produksi dan permintaan terhadap mobil listrik tipe Tesla.
USDX diperdagangkan pada 96,50 dalam kisaran perdagangan 96,20 - 96,90. Dolar AS diperdagangkan di dekat batas atas kisaran perdagangan. Pasangan EUR/USD juga tetap berada dalam kisaran tersebut. Tren dolar AS kemungkinan akan ditentukan pada awal 2022.
USD/CAD diperdagangkan pada 1,2925 dalam kisaran perdagangan 1,2880 - 1,2960. Pasangan ini menguji ulang level tertinggi tahunan baru, dan saat ini mempertahankannya. Namun, pembalikan harga minyak ke atas dapat memicu koreksi mendalam lainnya.
Kesimpulan. Pasar mungkin terombang-ambing dengan tak terduga, sehingga investor perlu mengambil sikap hati-hati.
