Kemarin, pasangan EUR/USD mendekati batas bawah kisaran 1.1260-1.1360, lokasi di mana pasnagan ini diperdagangkan sejak akhir November 2020. Selama lima minggu terakhir, penjual dan pembeli pasangan ini beberapa kali mencoba meninggalkan kisaran ini, tetapi mereka terus kembali, terus berada di sekitar level 1.1300.
Pada awal minggu perdagangan yang baru, bear kembali mengambil inisiatif. Mereka tidak membiarkan bull EUR/USD mendekati batas 1.14: pasangan ini turun sebanyak lebih dari seratus poin hanya dalam dua hari. Namun, penjual juga gagal melanjutkan kesuksesannya. Begitu harga mendekati batas bawah kisaran di atas, dorongan ke bawah memudar. Ini difasilitasi oleh statistik ekonomi makro yang diterbitkan di AS.
Secara khusus, indeks manufaktur ISM dirilis di sekitar 58,7 poin, yang merupakan hasil terlemah sejak Januari tahun lalu. Dibandingkan bulan sebelumnya, komponen rilis lainnya juga mengalami penurunan (tingkat pesanan baru, volume produksi). Komponen harga indeks ISM (indikator dinamika pertumbuhan harga komoditas) berada pada level 68,2 dibanding prakiraan pertumbuhan ke level 79,3. Ini adalah hasil terlemah sejak November 2020.
Berita bahwa ada lebih dari 1 juta kasus baru virus corona per hari yang terdeteksi di Amerika Serikat per juga semakin menekan dolar AS. Menurut kepala ahli virus negara tersebut, kurva infeksi baru di Amerika Serikat praktis vertikal. Tingkat pertumbuhan harian ini merupakan rekor tidak hanya untuk Amerika Serikat, tetapi juga seluruh dunia. Rekor sebelumnya tercatat di India, di mana 414 ribu orang terinfeksi pada 7 Mei tahun lalu dalam 24 jam.
Meskipun kasus COVID-19 yang tercatat menekan dolar AS, itu tidak menjadi penghalang bagi mata uang tersebut. Di satu sisi, Omicron telah mengganggu ritme normal kehidupan banyak penduduk AS – penerbangan dibatalkan secara besar-besaran di negara tersebut, ribuan sekolah Amerika menunda kembalinya siswa belajar di kelas setelah liburan, atau beralih kembali ke pembelajaran jarak jauh. Di sisi lain, pihak berwenang masih menolak opsi untuk memberlakukan lockdown nasional. Menurut pejabat terkait, keseriusan situasi sekarang perlu dinilai bukan dengan jumlah infeksi, tetapi jumlah rawat inap. Jadi, meskipun ada kenaikan sebanyak sepersejuta orang yang terinfeksi per hari (dengan 323 juta orang di negara ini), proporsi orang yang dirawat di rumah sakit relatif kecil. Ini menunjukkan bahwa Omicron jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan penyakit parah. Hal ini juga dibuktikan dengan contoh Inggris Raya, di mana strain baru ini datang lebih awal. Di sana, jumlah orang terinfeksi juga meningkat (dua hari lalu, kenaikan harian sebanyak 200 ribu dengan populasi 67 juta), tetapi jumlah orang yang dirawat di rumah sakit tetap kecil. Kurang dari 2% dari mereka yang terinfeksi dirawat rumah sakit, sedangkan tahun lalu (Januari-Februari) hingga 10% dari mereka yang jatuh sakit berada di ranjang rumah sakit.
Mengingat sifat ini, "faktor virus corona" tidak membuat mata uang AS tenggelam. Tentu saja, kenaikan harian ke-sejuta itu mengejutkan, tetapi tidak lebih. Pihak berwenang AS tidak akan menutup negara tersebut dengan memberlakukan lockdown baru, dan fakta ini sangat menentukan dalam konteks prospek pasangan dolar termasuk pasangan EUR/USD.
Sementara itu, retorika perwakilan The Fed dan ECB menunjukkan bahwa perbedaan posisi kedua bank sentral ini akan lebih cerah tahun ini. Pada hari Selasa, kepala Bank Sentral Prancis, Francois Villeroy, mengatakan bahwa inflasi zona euro sudah "mendekati nilai puncaknya", karena tanda-tanda pertama stabilisasi muncul bulan lalu. Dalam konteks ini, ia menegaskan kembali bahwa Bank Sentral Eropa tidak boleh membuat keputusan tergesa-gesa. Pada saat yang sama, perwakilan Fed, Neel Kashkari, mengatakan bahwa tahun ini diperkirakan ada dua kenaikan suku bunga. Dia juga menjelaskan bahwa keputusan kenaikan pertama akan dibuat berdasarkan hasil kuartal pertama 2022 - yaitu, pada rapat bulan April. Menurut Kashkari, masalah pertumbuhan inflasi yang tinggi jauh lebih penting daripada masalah inflasi yang rendah.
Gambaran fundamental tersebut menunjukkan bahwa pembeli pasangan EUR/USD tidak memiliki cukup argumen untuk membentuk penembusan ke atas. Dalam jangka menengah, pasangan ini akan menetap dalam kisaran 1.1260 - 1.1360 atau turun jika risalah rapat Fed, yang akan dirilis malam ini, ternyata menguntungkan dolar AS. Sikap regulator yang lebih hawkish akan membantu bear EUR/USD ke level 1.1240 (garis bawah indikator Bollinger Bands di chart D1) dan selanjutnya ke dasar 1.12. Terlalu dini untuk membahas nilai harga bawah, namun pada saat yang sama, setiap lonjakan naik bisa digunakan sebagai alasan untuk membuka posisi short.