Pada awal sesi Eropa, pound Inggris (GBP/USD) diperdagangkan di sekitar level psikologis 1.1500. Di chart 1 jam kita bisa lihat bahwa pasangan ini diperdagangkan di dalam channel tren menurun yang telah berlangsung sejak 26 Oktober.
GBP/USD mundur dari titik tertinggi 1.1565 yang terlihat kemarin di pembukaan sesi Amerika. Pasangan ini menemukan pembeli di 1.1450, yang memungkinkan harga kembali ke level dekat 1.1500.
Di tengah sentimen positif untuk GBP, yang terlihat selama sesi Asia dan Eropa, instrumen ini naik ke SMA 21 di chart 4 jam (1.1551). Sentimen positif memudar selama sesi Amerika karena beberapa data optimis yang dirilis di AS.
Pound Inggris kemungkinan akan diperdagangkan dalam kisaran antara 1.1501 (21 SMA) dan 1.1460 (EMA 200) dalam beberapa jam mendatang. Karena sedang menunggu keputusan Federal Reserve AS mengenai kenaikan suku bunga, pasar bisa memasuki fase konsolidasi.
Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 0,75%. Namun, para spekulan akan memperhatikan pidato yang akan diberikan setelah pengumuman ini. Bank Sentral yang lebih bertekad untuk menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang bersifat bullish bagi dolar, sehingga pound Inggris bisa jatuh menuju 2/8 Murray di 1.1230.
Sebaliknya, jika bank mengisyaratkan sudah waktunya untuk melunakkan laju pengetatan moneter atau kenaikan suku bunga berikutnya di bawah 0,75%, pound Inggris diuntungkan. Dengan demikian, GBP/USD bisa mencapai 4/8 Murray di 1.1718 atau bahkan level psikologis 1.20.
Berdasarkan chart 1 jam, pound Inggris memiliki resistance kuat di 1.1550 dan support kuat di 1.1420 (channel bearish). Terbentuknya breakout tajam di salah satu sisi ini bisa menjadi sinyal jelas untuk membeli atau menjual.
Indikator eagle mencapai zona yang sangat oversold. Jika pound diperdagangkan di atas SMA 21 atau EMA 200, kita dapat memperkirakan pergerakan bullish kuat yang dapat mendorong harga hingga 1.1718 (4/8 Murray).
