Indeks saham utama AS memulai tahun 2022 dengan pertumbuhan. Tampaknya, untuk sesaat investor mengabaikan semua fundamental yang memasuki pasar. Pengetatan kebijakan moneter oleh Federal Reserve AS dipandang sebagai alasan utama di balik pasar ekuitas yang bearish. Namun, ketika bitcoin jatuh begitu regulator mengumumkan pengurangan QE, S&P 500, NASDAQ, dan Dow Jones sedikit mundur dan diperdagangkan pada level tertinggi sepanjang masa pada awal tahun baru. Bagaimanapun, pasar saham AS diperkirakan akan turun pada tahun 2022, tidak seperti pasar mata uang kripto yang diperkirakan akan naik. Memang, penurunan QE dan kenaikan suku bunga sangat kecil kemungkinannya untuk berkontribusi pada pertumbuhan lebih lanjut indeks saham. Tampaknya investor akhirnya menyadari itu.
Pada saat yang sama, penting untuk memahami apakah indeks saham AS hanya akan jatuh jika Federal Reserve meninggalkan program QE pada bulan Maret dan mulai menaikkan suku bunga. Memang, ketika regulator memperketat kebijakan moneter sebelumnya, indeks utama AS juga menunjukkan pertumbuhan. Indeks-indeks tersebut naik dengan laju lebih lambat daripada pada saat stimulus moneter, tapi tetap saja. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa indeks saham AS naik, terlepas dari apa pun yang terjadi. Namun, ketika Federal Reserve mengabaikan stimulus, pertumbuhan melemah dan koreksi menguat. Ini dapat dilihat dengan jelas pada time frame yang lebih besar. Jadi, koreksi yang lebih dalam kemungkinan akan terbentuk pada 2022.
Tentu saja, banyak hal akan bergantung pada pertemuan dua hari Federal Reserve yang dijadwalkan pada 25-26 Januari. Meskipun penurunan QE belum berakhir, regulator mungkin akan menaikkan suku bunga pertama, ujar para ahli. Risalah pertemuan Desember mencerminkan sikap anggota FOMC yang mendukung kenaikan suku bunga lebih awal dari yang direncanakan. Selain itu, laporan inflasi AS minggu ini akan menjadi sangat penting. Memang, semakin cepat inflasi, semakin tinggi kemungkinan kenaikan suku bunga dan pengetatan kebijakan moneter. Bagaimanapun, Federal Reserve tidak lagi mengharapkan inflasi melambat dengan sendirinya.
