Berdasarkan data terbaru dari World Gold Council, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas menandai akhir yang tepat untuk tahun yang mengecewakan di bulan lalu.
WGC melaporkan Jumat lalu bahwa 6,4 metrik ton emas bocor dari ETF bulan lalu. Dengan demikian, total 173 ton emas telah dilikuidasi dari ETF global.
Pada bulan Desember, ada arus keluar 22 ton emas dari Amerika Utara dan arus masuk 16 ton ke Eropa dan Asia.
Banyak analis mencatat bahwa penurunan emas mencapai hampir 4% pada tahun 2021 disebabkan oleh permintaan investasi yang lambat. Sepanjang tahun, ada arus keluar konstan di sektor ini. Namun, WGC mencatat satu momen positif tahun lalu: kepemilikan emas ETF tetap jauh di atas level pra-pandemi, dengan arus masuk sebesar 875 ton pada tahun 2020.
Tahun ini, prospek WGC untuk emas tidak jelas karena suku bunga riil yang rendah secara historis karena meningkatnya tekanan inflasi sebanding dengan pengetatan kebijakan moneter Fed.
Menurut Adam Perlaky, analis senior WGC, mereka tetap mewaspadai perkembangan kebijakan moneter dan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih cepat, terbukti dengan pernyataan Fed baru-baru ini yang dapat menghambat pertumbuhan emas. Namun, secara historis, suku bunga tetap rendah dan akan terus mendukung permintaan emas, mengingat perannya sebagai aset likuid berkualitas tinggi, karena struktur portofolio terus berubah untuk mengakomodasi volatilitas pasar. Hal itu ditunjukkan dalam pernyataannya.
