Selama dengar pendapat konfirmasi pada hari Selasa, ketua Fed, Jerome Powell, tidak memberikan komentar apa pun mengenai waktu kenaikan pertama suku bunga atau pengurangan neraca, mengatakan regulator belum membuat keputusan apa pun. Pernyataan Powell mengecewakan pasar, yang telah memperhitungkan pengetatan moneter The Fed dan diperkirakan akan mendengar lebih banyak informasi konkret terkait langkah-langkah Fed di masa depan. Akibatnya, dolar AS melemah.
Ketua The Fed tersebut berharap gelombang pandemi saat ini tidak akan memiliki efek jangka panjang pada ekonomi AS dan membahayakan rencana pengetatan moneter. Powell juga menyatakan tujuan Fed saat ini - mengatasi inflasi tinggi, yang tetap jauh di atas level target 2% dan telah mencapai level tertinggi dalam 40 tahun. Stabilisasi harga penting untuk mendukung perekonomian dan meningkatkan tingkat ketenagakerjaan.
"Inflasi berjalan sangat jauh di atas target. Perekonomian tidak lagi membutuhkan atau menginginkan kebijakan yang sangat akomodatif yang kami miliki," ujar Powell. Dia menekankan bahwa untuk menormalkan kebijakan Fed akan memakan waktu lama.
Kenaikan harga menjadi topik utama pada dengar pendapat konfirmasi Powell. Ketua Fed tersebut menyatakan Federal Reserve harus bertindak untuk mengatasi inflasi yang tinggi. Dia juga menegaskan bahwa begitu rantai pasokan global mulai mengejar permintaan, itu akan mengurangi tekanan inflasi.
Dengan penyesuaian ekonomi yang kemungkinan akan memakan waktu lama, bank sentral AS, yang sebelumnya menyebut inflasi "sementara", memutuskan untuk bertindak, bertekad membalikkan kenaikan harga pada pertengahan 2022. "Kami akan menggunakan alat kami untuk mengembalikan inflasi," ujar Powell.
Mengenai waktu kenaikan pertama suku bunga, ketua Fed tersebut berkomentar bahwa regulator harus "rendah hati tetapi sedikit gesit". Belum ada keputusan yang dibuat, tetapi pengurangan neraca mungkin bisa diberlakukan lebih awal dan lebih cepat daripada setelah resesi 2007-2009.
Posisi ketua dan wakil ketua Federal Reserve memerlukan konfirmasi dari Senat AS, yang saat ini berada di bawah kendali Demokrat. Jerome Powell diperkirakan akan dikonfirmasi untuk memenuhi masa jabatan 4 tahun keduanya.
Powell juga dikritik oleh beberapa senator AS, yang memandang kebijakannya terlalu longgar. Senator Partai Republik, Pat Toomie, mengatakan dia khawatir bahwa respons The Fed terhadap pandemi sekarang mungkin memicu inflasi dan "bisa menjadi normal baru."
Senator Demokrat, Elizabeth Warren, yang menentang pengangkatan kembali Powell, menyatakan The Fed terlambat untuk bereaksi terhadap kenaikan harga.
Powell tidak memberikan petunjuk mengenai waktu kenaikan suku bunga pertama. Pelaku pasar akan mencari sinyal yang diberikan oleh pejabat Fed lainnya di masa depan. Pasar berjangka fund Fed AS memperkirakan 4 kenaikan pada tahun 2022.
Rilis data CPI AS hari ini juga akan menjadi tantangan bagi USD.
USDX saat ini berada dalam tekanan di bawah level 96.00. Jika indeks ini tembus ke bawah 95.70, dolar AS bisa merosot lebih jauh. Namun, saat ini USDX diperdagangkan di dekat 95.00 dan masih berpotensi naik.
Mata uang lainnya naik terhadap dolar selama kemerosotannya. Euro mendekati 1.1400 - jika EUR/USD menembus level kunci ini, prospek penurunannya harus direvisi.
GBP/USD melonjak di atas level psikologis 1.3600. Pasangan ini berada di bawah garis MA 200-hari, tetapi tren netralnya sekarang condong ke bullish. Level 1.3700 bisa menjadi target bull berikutnya, namun GBP/USD harus menembus resistance di 1.3644 dan 1.3699 untuk mencapainya.
