Pada awal minggu, pasangan EUR/USD diperdagangkan dalam kisaran harga sempit setelah pada hari Jumat turun ke dasar area 1.14. Para trader mengabaikan rilis data ekonomi makro China, yang sebagian besar dirilis di "zona hijau", yang mencerminkan pemulihan ekonomi terbesar dunia tersebut. Secara khusus, tahun lalu tingkat pertumbuhan PDB China mencapai level tertinggi 10 tahun. Indikator ini dirilis sekitar 8,1% dengan prakiraan pertumbuhan sebesar 6,2%. Selain itu, pertanian menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 7,1%, industri dan konstruksi naik 8,2%, dan sektor jasa juga tumbuh 8,2%.
Namun, dolar AS tidak bereaksi terhadap rilis ini. Trader mengambil sikap wait and see pasca penguatan dolar AS Jumat lalu. Minggu depan, agenda utama bulan ini akan berlangsung – pertemuan Januari Fed, yang akan menentukan arah pergerakan mata uang AS. Dua opsi dimungkinkan sebelum peristiwa ini: apakah pasangan ini terus sideways, atau dolar AS akan mulai sangat diminati, sesuai dengan prinsip perdagangan "beli berdasarkan rumor, jual berdasarkan fakta". Ada semua prasyarat terjadinya skenario kedua, mengingat retorika mayoritas perwakilan Fed. Pada gilirannya, skenario alternatif (dimulainya kembali pertumbuhan) tampaknya tidak mungkin. Di tengah melemahnya dolar AS, pembeli EUR/USD gagal memasuki area 1.15. Keragu-raguan ini memungkinkan penjual untuk mengambil kendali. Sekarang, bear membutuhkan dorongan informasi tambahan untuk mengembalikan pasangan ini ke kisaran 1.1260-1.1360, di mana pasangan ini telah diperdagangkan selama enam minggu.
Lantai perdagangan AS hari ini ditutup untuk merayakan Hari Martin Luther King. Kalender ekonomi juga tidak penuh dengan acara selama sesi Eropa.
Namun, laporan dari ZEW Institute akan diterbitkan di Jerman besok. Indeks sentimen bisnis Jerman terus turun selama empat bulan (dari Juni hingga Oktober), menunjukkan dinamika positif pada November (pertumbuhan menjadi 31 poin), dan kembali anjlok menjadi 29 poin pada Desember. Bulan ini, dinamika diperkirakan positif – indeks akan naik menjadi 33 poin. Indikator pan-Eropa menunjukkan lintasan yang sama. Hasil Januari seharusnya mencerminkan pertumbuhan optimisme komunitas bisnis. Jika tidak, euro akan berada di bawah tekanan latar belakang.
Pada hari Rabu, data final pertumbuhan inflasi Jerman pada bulan Desember akan dirilis, tetapi tidak mungkin memicu volatilitas. Ini akan diikuti oleh data real estate AS selama sesi AS, di mana volume izin bangunan yang dikeluarkan akan diketahui. Indikator ini bersifat sekunder, tetapi dapat memengaruhi pasangan jika terjadi fluktuasi yang kuat. Penurunan diperkirakan dari 3,4% menjadi 0,4%.
Pada hari Kamis, risalah pertemuan terakhir ECB akan dipublikasikan selama sesi Eropa. Rilis ini dapat menekan mata uang Eropa. Perlu dicatat bahwa meskipun rekor pertumbuhan inflasi terbentuk, pada pertemuan Desember para anggota ECB menunggu dengan pasif. Apalagi, regulator "memperkuat" program APP, yang akan beroperasi dengan tanggal penyelesaian terbuka. Risalah pertemuan ini mungkin mencerminkan dominasi sentimen "dovish" di kubu Bank Sentral.
Dan akhirnya, pada hari Jumat, semua perhatian trader pasangan ini akan beralih ke pidato Presiden ECB, Christine Lagarde, yang akan mengikuti forum yang disebut "Prospek untuk Ekonomi Dunia." Dia diperkirakan akan kembali mengulangi posisinya: 1) pertumbuhan inflasi di kawasan euro bersifat sementara; 2) masih terdapat ketidakpastian tentang laju pemulihan ekonomi; 3) kebijakan moneter lunak ECB dibenarkan oleh keadaan objektif. Dengan kata lain, retorika Lagarde juga bisa menekan euro.
Kalender ekonomi minggu ini tampaknya tidak penuh dengan acara. Para anggota Fed 10 hari sebelum pertemuan Januari berada dalam "mode diam", dan laporan ekonomi makro telah diterbitkan pada awal Januari atau akan diterbitkan minggu depan. Oleh karena itu, pasangan EUR/USD akan berfluktuasi datar, secara refleks bereaksi terhadap rilis di atas, atau dolar AS secara bertahap akan mulai mendapatkan dorongan di tengah suasana "hawkish" dari mayoritas perwakilan Fed. Dapat diingat bahwa selama dua minggu terakhir, banyak dari mereka telah menyatakan posisi mereka – Powell, Brainard, Williams, Daly, Bostic, George, Barkin, Harker, dan Bullard. Hampir semuanya sepakat bahwa kenaikan pertama suku bunga harus dilakukan pada pertemuan Maret. Terkait prospek lebih lanjut pengetatan kebijakan moneter, banyak yang mempertahankan intrik, menghindari jawaban langsung. Meskipun demikian, beberapa pejabat Fed (khususnya, Bostic) melaporkan bahwa mereka memperkirakan tiga atau empat kenaikan dalam tahun ini.
Sifat The Fed tersebut harus membangkitkan minat terhadap mata uang AS. Sementara itu, euro tidak memiliki "sekutu" atau dukungan karena risalah ECB dan pidato Lagarde akan menekan mata uang Euro.
Secara umum, dolar AS diyakini masih berpotensi menguat. Kebimbangan Powell membingungkan banyak pelaku pasar saat berpidato di Senat, setelah itu dolar AS jatuh di pasar, meskipun rekor inflasi terbentuk di AS dan perwakilan Fed lainnya menunjukkan sikap hawkish yang nyata. Oleh karena itu, setiap lonjakan ke atas masih dapat digunakan sebagai alasan untuk membuka posisi short. Target pertama terletak di level 1.1380 (garis Tenkan-sen pada time frame D1) dan target utama terletak di 1.1340 (batas bawah Kumo cloud, bertepatan dengan garis tengah indikator Bollinger Bands pada time frame yang sama).
