Para investor, yang mencari petunjuk apakah penurunan Bitcoin hampir berakhir, mungkin kecewa melihat rebound yang tertinggal dari yang diposting oleh pasar saham.
Berdasarkan data yang disajikan oleh Bitooda, BTC jarang berada dalam jarak dekat dari all-time highs, sementara sebagai perbandingan, indeks saham utama AS jarang menurun di bawah koreksi 10% dari rekor tertinggi. Faktanya, sejak 2014, S&P 500 dan Nasdaq 100 hanya mengalami dua short bear market. Satu di awal pandemi, dan kedua di awal tahun ini.
Selama periode yang sama, Bitcoin mengalami penurunan panjang sebelum mencapai level tertinggi baru. Saat ini dalam penurunan besar keempat.
Sam Doctor, kepala penelitian di Bitooda menyatakan bahwa cryptocurrency mencapai rekor tertinggi 124 kali sejak 2014, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing mencapai tertinggi baru 483 dan 482 kali.
Puncak terbaru Bitcoin di dekat $69.000 pada bulan November dicapai dalam lingkungan yang mudah, dengan regulator memangkas suku bunga karena pandemi virus Corona mengancam stabilitas keuangan. Kini, Federal Reserve memberi sinyal kenaikan suku bunga untuk mengekang inflasi, token dapat memiliki jalur kenaikan yang lebih sulit, menggali sendiri keluar dari rute.
"Hal ini akan membutuhkan lebih banyak kesabaran. Saya tidak melihat jenis keadaan yang sama bahwa uang akan membanjiri seperti yang kita lihat sebelumnya," jelas Steve Sosnick, kepala strategi di Interactive Brokers.
Bitcoin menurun kurang dari 1% menjadi $43.650 pada pukul 21:30 GMT.
