Situasi sebelum perang di Ukraina masih menjadi topik utama medua dunia. Namun, aset pertahanan tidak lagi bereaksi terhadap berita-berita utama yang mengkhawatirkan dengan pertumbuhan pesat. Apakah alasannya?
Pekan lalu, emas menunjukkan dinamika paling tajam dalam sembilan bulan. Dari Senin ke Jumat, kuotasi melonjak lebih dari 3%. Terakhir kali kami menyaksikan lonjakan harga yang pesat untuk logam mulai adalah pada Mei lalu.
Kali ini, risiko geopolitik menjadi bahan bakar utama untuk emas. Ekspektasi bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina telah mendorong emas di atas level tertingginya sejak Juni 2021 di level $1.900.
Krisis Ukraina semakin meningkat pada Jumat, 18 Februari. Muncul laporan di media mengenai aktivitas saling menembang di sepanjang garda depan wilayah Donetsk dan Luhansk. Pada waktu yang sama, Kiev mengatakan akan menahan diri dalam merespon provokasi dari para separatis.
Meski konflik meningkat, emas mengakhiri sesi Jumat dengan sedikit menurun. Kuotasi melesak 0,1%, atau $2,20, dan diperdagangkan pada akhir perdagangan di $1.899,80.
Alasan untuk kemunduran emas dari puncak 8 bulannya adalah aksi ambil untung oleh investor. Banyak investor memutuskan untuk tidak melewatkan keuntungan dan menjual emas setelah kenaikan tajam mereka pada hari Kamis, ketika harga naik 1,6%.
Pada awal pekan kerja yang baru, tren negatif dalam pasar emas berlanjut. Hari ini, alasan untuk kemunduran bulls adalah berita mengenai kemungkinan pertemuan antara presiden AS dan presiden Rusia.
Pada hari Minggu, gedung Putih mengumumkan bahwa Joe Biden telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan dengan Vladimir Putin mengenai situasi di Ukraina.
Pertemuan kedua pemimpin negara itu akan didahului oleh dialog antara menteri luar negeri AS dan Rusia pekan ini. Namun, kedua peristiwa itu akan berlangsung hanya jika Moskow tidak menyerang Kiev, menurut pihak Amerika.
Sementara itu, kekhawatiran bahwa Kremlin dapat meluncurkan serangan semakin meningkat. Inilah yang terjadi di balik sejumlah laporan berita.
Pada hari Minggu, diketahui bahwa Rusia dan Belarusia akan memperpanjang latihan militer bersama, yang tadinya dijadwalkan berakhir pada 20 Februari.
Selain itu pada akhir pekan, gambar satelit yang baru muncul di media, yang menunjukkan pengerahan berikutnya kendaraan bersenjata Rusia di dekat perbatasan Ukraina.
Sinyal yang mengkhawatirkan lainnya adalah pernyataan Washington mengenai potensi serangan Rusia di beberapa kota Ukraina. Amerika percaya bahwa ini akan segera terjadi dan akan menyebabkan korban sipil yang tak sedikit.
Analis memperingatkan bahwa kepanikan terhadap potensi invasi Ukraina akan terus berimbas secara negatif pada bursa-bursa saham dalam beberapa hari mendatang.
Oleh karena itu, permintaan untuk aset-aset safe haven kemungkinan akan kembali tumbuh. Kini, ahli strategi pasar optimis mengenai emas dalam jangka pendek.
Sejak emas melewati poin-poin kritis resistance teknikal pekan lalu, para ahli berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang kuotasi dipastikan akan naik di atas $1.900 karena meningkatkan ketegangan geopolitik.
Selain itu muncul opini bahwa setiap petunjuk adanya deeskalasi konflik antara Kremlin dan Barat dapat mengurangi permintaan investor untuk aset-aset aman secara drastis, termasuk emas.
Bagaimana dengan Federal Reserve?
Dalam waktu dekat, nilai emas akan bergantung bukan hanya pada diplomasi Rusia-Amerika, tapi juga pada seberapa agresif the Fed berencana untuk menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi tinggi yang mencetak rekor.
Notulen rapat kebijakan moneter the Fed bulan Januari dirilis pekan lalu. Laporan itu menunjukkan bahwa bank sentral tidak mengambil posisi yang lebih hawkish, seperti yang diharapkan para investor dan yang membantu menopang emas.
Selama periode tujuh hari ini, para trader akan memantau dengan seksama peristiwa-peristiwa yang dapat mempengaruhi retorika lebih lanjut bank sentral. Pada malam rapat the Fed bulan Maret, beberapa laporan kunci untuk kuartal pertama akan dirilis, serta sejumlah petinggi Amerika akan mengeluarkan komentar.
Pidato Gubernur the Fed Christopher Waller layak diperhatikan. Pada rapat 24 Februari, ia akan membahas prospek ekonomi AS. Kami juga sarankan untuk menganalisis pidato-pidato dari presiden Federal Reserve Rafael Bostic, Thomas Barkin dan Loretta Mester.
Sebagian analis percaya bahwa dalam kondisi tertentu, ketika inflasi di AS telah mencapai level tertinggi 40 tahun, emas dapat menghasilkan keuntungan dari setiap sentimen petinggi the Fed.
Bahkan jika perwakilan bank sentral mendukung kenaikan suku bunga darurat, ini kemungkinan akan berdampak positif pada nilai emas. Menurut para pakar, the Fed tidak akan mampu menyetel ulang kebijakannya agar tidak menjatuhkan sistem keuangan AS.