Situasi ketegangan geopolitik di Ukraina kini memasuki pekan kedua dan tidaklah mengejutkan jika masyarakat mencari keamanan dimanapun mereka dapat menemukannya. Kini, keamanan berada dalam dolar AS dan emas, yang menyentuh $2.000 per troy ounce hari ini.
Sekitar jutaan warga Ukraina menyelamatkan diri ke Eropa, yang memicu krisis kemanusiaan serius. Situasi ini telah menciptakan ketidakpastian ekonomi global.
Gangguan pasokan mengarah pada kenyataan bahwa hari ini pada pembukaan pasar harga WTI mencapai $130 per barel. Ini adalah level tertinggi sejak 2008. Kenaikan harga energi meningkatkan tekanan inflasi. Situasi ini terus menciptakan volatilitas signifikan dalam pasar saham yang berkisar dalam zona koreksi.
Dengan semakin sedikit alternatif, para investor beralih ke emas dan logam mulia. Para analis terus mengatakan bahwa harga emas dapat menyentuh $2.000 per ounce. Mengingat bahwa gambaran makro keseluruhan untuk emas adalah menyentuh $2.000 per ounce, bersama dengan komoditas lainnya termasuk minyak, paladium, nikel, gandum dan jagung.
Selain itu, para analis mengatakan bahwa bahkan jika lonjakan komoditas berdampak panjang pada inflasi bank-bank sentral terpaksa menaikkan suku bunga, ini tidak berarti bahwa emas akan gagal sebagai aset safe-haven dalam lingkungan geopolitik ini.
Kenaikan harga hari Jumat tampak semakin mengesankan jika anda melihat latar belakang ekonominya. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa ekonomi AS menciptakan 678.000 lapangan kerja pada bulan Februari. Pada waktu yang sama, laporan terbaru mengenai daftar gaji pekerja sektor non pertanian menunjukkan bahwa tingkat pengangguran turun ke 3,9%.
Salah satu indikator kunci untuk diawasi pekan ini adalah indeks harga konsumen AS (CPI), yang akan dirilis hari Kamis.
Kamis akan menjadi hari kunci untuk perilisan data makroekonomi, mereka adalah indeks harga konsumen dan klaim tunjangan pengangguran AS. Keputusan ECB mengenai suku bunga juga akan diambil pada hari Kamis.