Bank sentral Swiss, The Swiss National Bank (SNB), pada 7 Maret mengkonfirmasi rencananya untuk mengintervensi pasar mata uang untuk menghadang kenaikan franc setelah arus masuk safe-haven yang didorong oleh konflik Ukraina sempat mendorong mata uang ini di atas paritas dengan euro.
Nilai tukar euro/franc jatuh ke 0,9910 di Asia dalam semalam, sementara investor mencari perlindungan dalam mata uang Swiss. Valuasi ini adalah level tertinggi untuk franc sejak Januari 2015 ketika bank sentral Swiss menghapus batas nilai tukarnya terhadap euro.
"Franc Swiss kini dicari sebagai mata uang perlindungan, bersama dengan dolar AS dan yen," ujar bank sentral dalam sebuah pernyataan.
"Franc Swiss terus menerima penilaian tinggi," tambah bank sentral. "SNB tetap bersiap untuk mengintervensi bursa valuta asing jika diperlukan."
Intervensi verbal adalah langkah yang tidak biasa dari bank sentral itu, yang terakhir kali memberikan pernyataan terpisah untuk menunjukkan keprihatianna mengenai apresiasi franc setelah Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa pada 2016.
"Sementara SNB lebih santai mengenai apresiasi franc Swiss dalam beberapa bulan terakhir ... penurunan nilai tukar di bawah paritas dapat mengubah sikap SNB karena paritas juga adalah ambang batas yang penting secara psikologis," ekonom UBS Alessandro Bee mengatakan.
SNB mengatakan meningkatnya valuasi franc, yang berbahaya untuk ekonomi Swiss yang didominasi oleh ekspor, juga mengakui perbedaan inflasi antara Swiss dengan negara-negara lainnya.
Inflasi harga konsumen di Swiss naik ke level yang lebih tinggi dari ekspektasi 2,2% pada bulan Februari, level tertinggi sejak 2008, tapi jauh di bawah level 5,8% di kawasan tetangga zona euro, pasar ekspor terbesar Swiss.
SNB pada hari Senin mengatakan melihat situasi mata uang secara menyeluruh dan bukan pasangan mata uang secara individu.
Data Sight Deposit, acuan untuk pembelian mata uang asing SNB, menunjukkan kenaikan hanya 500 juta franc pekan lalu, ini menandakan intervensi berjumlah kecil. Jelas, bank berharap dengan pengumuman langkah-langkahnya untuk mencapai arus keluar modal (outflow) pada pasar valuta asing.
"Saya harap SNB akan melawan apresiasi ini secara moderat - karena bank tidak dapat mengubah situasi untuk investor yang hanya mencari keamanan," ekonom J. Safra Sarasin, Karsten Junius, mengatakan.
Invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut Rusia sebagai "operasi khusus" telah memperkenalkan ketidakpastian ketika ekonomi global tengah mempertimbangkan untuk melanjutkan normalisasi kebijakan moneter, Anggota Dewan Pemerintahan SNB Andrea Maechler mengatakan dalam sebuah wawancara yang dirilis hari Sabtu.
Komentarnya menunjukkan bahwa krisis telah menunda rencana SNB untuk mundur dari suku bunga negatif dan pembelian valuta asing, yang telah menjadi dasar dari pendekatan yang luas.
Bank sentral Swiss memberikan update kebijakan moneter berikutnya pada 24 Maret. Jelas, jika arus masuk uang tunai berlanjut, institusi itu akan dipaksa untuk menurunkan nilai tukar franc, jika tidak ekspor dan impor akan merugikan bagi Swiss.
