Selama tiga minggu terakhir, BTC telah mencapai ayunan rendah dalam kisaran $32K-$35K sebanyak dua kali. Selama masa ini, harga, berada dalam tahap akumulasi, secara terus-menerus memperbarui level rendah. Pada grafik harian, formasi dari pola segitiga hampir lengkap. Terdapat setiap alasan untuk mempercayai bahwa harga akan mencapai bagian bawah untuk ketiga kali dengan segera dan tren naik akan berlanjut.
Profit dan metrik kerugian on-chain menunjukkan kemungkinan seiring indikator yang saat ini memiliki nilai 1, yang artinya kerugian hampir pada profit yang sama. Sebelumnya, bitcoin dua kali mencapai support ayunan ketika nilai indikator turun atau dibawah 1.
Selain itu, jumlah bulls dan bears pada pasar relatif sama. Selain itu, tidak ada sell-off spontan atau impulsif. Dibawah kondisi ini, rasio dari posisi jual dan beli memerlukan perhatian khusus. Pada 13 Maret, jumlah posisi jual naik dengan tajam. Kenaikan bisa menjadi hasil dampak produsen pasar seiring volume naik hampir dengan instan.
Sejarah menunjukkan bahwa harga selalu bergerak melawan keramaian. Oleh karena itu, bitcoin mungkin akan meinnggalkan kisaran dan naik, sementara itu penjual mungkin akan mengumpulkan likuiditas. Terdapat dua faktor penting dalam mendukung hasil ini. Pertama, terdapat pola segitiga sebagai basis untuk penembusan impuls. Kedua, ini juga merupakan pola enggulfing bullish sebagai alasan mengapa harga akan naik. Indikator teknikal mengkonfirmasi skenario bullish juga. Stochastic dan RSI menunjukkan kenaikan dalam sejumlah posisi beli, dengan demikian mengkonfirmasi dari babak akumulasi.
Dalam perspektif yang lebih luas, terdapat pola segitiga lainya dengan ayunan rendah lain. Dengan pemikiran ini, kita bisa menduga bahwa BTC/USD bisa mencapai level rendah baru dalam kisaran $37.1K-$37.4K. Jika bitcoin menembus melalui $44K dan naik minggu ini, harga akan mampu meninggalkan kisaran lebih luas dari $32K-$45K. Sebaliknya, pasangan akan naik ketika produsen mulai mengumpulkan likuiditas dalam kisaran $32K-$45K.
