Ekspor minyak mentah Rusia ke India meningkat sejak awal Maret 2022 karena sanksi.
Rata-rata volume harian pembelian minyak Rusia oleh India mencapai 360.000 bpd, empat kali volume harian yang dibeli tahun lalu.
Menurut Alex Booth, kepala peneliti di Kpler, minyak dari Rusia, yang sekarang tidak mampu menemukan pembeli di Eropa, diborong oleh India.
Rusia bukanlah pemasok minyak utama ke India, tapi situasinya berubah karena sanksi. Berkat sanksi, minyak Rusia sekarang tetap diperdagangkan pada potongan harga yang dalam sebesar $25-30 per barel. Ini membuatnya sangat menguntungkan untuk India, meski biaya transportasi yang tinggi.
Karena hal ini, harga minyak melanjutkan kenaikan dan saat ini diperdagangkan jauh di atas level $100.
Impor India lebih dari 80% konsumsi minyak mentahnya dan saat ini berencana untuk mendiversifikasi sumbernya, termasuk meningkatkan konsumsi minyak Rusia.
Sanksi Barat menghentikan perdagangan Rusia dalam dolar AS. Namun, New Delhi dan Moskow dilaporkan tengah membahas mekanisme pembayaran dalam mata uang nasional mereka sendiri.
Amerika Serikat tetap tidak puas dengan sikap netral India. Pernyataan ketidakpuasan datang dari Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki, yang pekan lalu mengomentari rencana-rencana India. Ia menuduh India salah bertindak terkait dengan posisi Rusia, mendukung kepemimpinan Rusia, dan tidak menyetujui sanksi-sanksi yang dijatuhkan negara-negara lainnya. Ia juga memperingatkan India untuk memikirkan mengenai kemana negara itu akan berpihak saat ini.