Pidato Kepala Federal Reserve AS Jerome Powell menjadi peristiwa terpenting pada hari Senin, ia dengan tegas mengumumkan kesiapan untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 poin pada pertemuan berikutnya tanggal 4 Mei. Sebelum pidato Powell, anggota Dewan Gubernur Christopher Waller berbicara secara terbuka tentang langkah seperti itu pada hari Jumat, tetapi pernyataannya memudar menjadi serangkaian penilaian yang lebih hati-hati. Powell sedang menentukan, dengan suku bunga berjangka pada Selasa pagi melihat peluang 75% pada kenaikan suku bunga akhir tahun di kisaran 2,25-2,50%, lebih dari setengah persen lebih tinggi dari perkiraan beberapa minggu lalu.
Untuk Dolar, hal ini jelas merupakan faktor bullish. Imbal hasil obligasi 2-tahun naik di atas 2,1%, obligasi 10-tahun mencapai 2,34%, tertinggi tiga tahun. Pertumbuhan imbal hasil yang cepat membuat investasi dalam aset Dolar lebih menarik, yang sangat penting dengan latar belakang pertumbuhan defisit anggaran yang tak terhindarkan.
Retorika hawkish juga bertujuan untuk menurunkan sentimen inflasi, tetapi sementara tidak ada dinamika positif, beberapa waktu diperlukan untuk menilai bagaimana tekad Fed akan mempengaruhi inflasi.
Selain itu, perlu untuk membatalkan kenaikan harga minyak yang cepat, Brent hampir mencapai $119/bbl pada hari Senin, penyebabnya adalah kesiapan Eropa untuk meninggalkan minyak Rusia. Langkah seperti itu tampaknya tidak mungkin, karena "tekanan terhadap Moskow," seperti yang ditunjukkan oleh sejarah, tidak akan mengarah pada konsekuensi yang diperkirakan, tetapi situasi ekonomi negara-negara Eropa sendiri tidak akan berada dalam situasi terbaik. Namun demikian, gelombang pertumbuhan berikutnya dalam permintaan minyak dan, secara umum, bahan mentah akan mendukung mata uang komoditas.
NZDUSD
Ekonomi Selandia Baru tumbuh sebesar 3% pada kuartal ke-4, setelah hampir sepenuhnya memenangkan kembali resesi kuartal sebelumnya, yang terjadi karena pembatasan covid berikutnya. Hal ini adalah kabar baik, yang lain lemah atau netral. Masih belum ada tanda-tanda perlambatan inflasi, sentimen konsumen turun dari 99,1 menjadi 92,1 pada kuartal pertama, menurut penelitian Westpac, yang memperburuk perkiraan permintaan konsumen.
Karena inflasi diperkirakan mencapai 7,4% di Q2, RBNZ akan bertindak lebih tegas. Bank ANZ memprediksi bahwa suku bunga akan naik 50 pada pertemuan di bulan April dan Mei, kemudian secara bertahap 0,25% akan mencapai 3,5% pada April 2023. Ini adalah kenaikan suku bunga yang lebih curam daripada Fed, yang, di satu sisi, akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan berdampak negatif pada rumah tangga dengan tingkat utang yang tinggi, tetapi, di sisi lain, akan mengekang inflasi dan menciptakan kondisi untuk pertumbuhan kurva imbal hasil yang lebih cepat, yang akan menarik investasi baru ke pasar keuangan. Investasi baru, antara lain, berarti naiknya permintaan NZD, yang akan menyebabkan peningkatan nilai pasarnya.
Perubahan mingguan di NZD adalah +1,09 miliar, sinyal bullish yang sangat kuat. Estimasi harga naik, Kiwi memiliki peluang bagus untuk terus tumbuh.
Target terdekat adalah batas atas channel bearish, kira-kira di zona 0,7050/70, dalam jangka panjang, kita bisa mengharapkan upaya untuk menembus channel hingga ke 0,7215.
AUDUSD
Dolar Australia diuntungkan dari kenaikan harga komoditas dan mood yang umumnya positif. Laporan pasar tenaga kerja minggu lalu dirilis dengan kuat, dengan angka pengangguran turun ke 4%, level terendah dalam catatan, jadi hanya masalah waktu sebelum kenaikan RBA. Permintaan tenaga kerja tetap kuat, menunjukkan momentum ekonomi yang kuat.
Posisi net short dalam AUD menurun selama seminggu, berdasarkan laporan CFTC, langsung sebesar 2,456 miliar, ini adalah koreksi yang sangat kuat, yang mencerminkan perubahan mood para pemain. Harga settlement berada di atas rata-rata jangka panjang dan mengarah ke atas, trennya bullish.
Aussie berhasil menekan support di 0,7180/7200, target terdekat di 0,7460/80, lalu 0,7560.
