Emas melonjak di pertengahan minggu di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Ukraina serta keputusan Rusia untuk hanya menerima pembayaran dalam Rubel untuk pengiriman gas.
Kemarin, harga emas hampir mencapai level tertinggi mingguan di $1.937,30. Kuotasi melonjak 0,8% atau $15,80. Di sesi sebelumnya, menurun 0,4%.
Pada hari Selasa, emas turun karena pernyataan hawkish dari Jerome Powell. Kepala Fed tersebut mengisyaratkan bahwa pada waktu berikutnya bank sentral dapat menaikkan suku bunga sebesar 50 poin basis, bukan 25 poin basis.
Fed siap untuk mengambil tindakan yang lebih agresif karena inflasi terus meningkat. Banyak analis memperkirakan pertumbuhan inflasi yang stabil sepanjang tahun. Harga konsumen akan naik sebagian besar karena perang ekonomi melawan Rusia, pemasok global atas banyak komoditas penting.
Pada hari Rabu, risiko inflasi meningkat bahkan lebih setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia hanya akan menerima pembayaran dalam Rubel untuk pengiriman gas ke "negara-negara yang tidak bersahabat".
Keputusan Kremlin muncul sebagai tanggapan terhadap sanksi Barat yang telah menghantam perekonomian Rusia. Harga energi melonjak pada 23 Maret menyusul pernyataan tersebut. Misalnya, minyak melonjak di atas $120. Ini juga mendorong permintaan untuk aset safe-haven.
Emas mengambil keuntungan dari ketidakpastian pasar saham AS. Karena sangat khawatir dengan inflasi yang meroket, mereka mulai membuang saham. Oleh karena itu, emas berhasil terapresiasi ke angka $1.947,25 pada Kamis malam.
Beberapa ekonom khawatir bahwa inflasi pada akhirnya mungkin tidak terkendali karena kenaikan harga energi, termasuk minyak.
Dalam hal ini, kenaikan suku bunga Fed sebesar 50 poin basis tidak akan cukup untuk mengekang inflasi. Banyak ahli menunjuk pada respon lag Fed terhadap kenaikan harga konsumen.
Menurut analis Jim Wyckoff, dalam waktu dekat, emas, yang dianggap sebagai salah satu instrumen lindung nilai terbaik terhadap inflasi, akan naik lebih tinggi di tengah harga komoditas yang tinggi.
Selain itu, emas kemungkinan akan naik lebih tinggi di tengah ketegangan geopolitik. Hari ini, para pemimpin Uni Eropa dan NATO akan mengadakan pertemuan di Brussel untuk membahas konflik Rusia-Ukraina. Joe Biden juga akan menghadiri pertemuan darurat NATO, G7, dan Uni Eropa.
Ada kemungkinan besar bahwa sekutu Barat akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia. Jika demikian, akan menjadi bullish untuk emas.
