Pasar masih didorong oleh situasi geopolitik di Ukraina. Harga energi, misalnya, melambung tinggi, mempengaruhi keputusan politik banyak pemimpin dunia. Tentu saja, ini baru awal dari perubahan vektor ekonomi dan politik global yang sudah berdampak kuat pada nilai aset komoditas dan bahan baku.
Dari sejumlah peristiwa penting dalam minggu mendatang, yang terpenting adalah data inflasi konsumen UE, data ketenagakerjaan AS dari ADP dan laporan ketenagakerjaan di sektor non-pertanian AS dari Kementerian Tenaga Kerja. Pasar juga akan fokus pada upah rata-rata per jam di Amerika, indeks aktivitas bisnis di sektor manufaktur dan indeks harga inti untuk pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan komponen penting dari inflasi konsumen dan selalu diperhitungkan dalam keputusan Fed terkait suku bunga.
Namun, kembali ke situasi di pasar, pasar Asia diperdagangkan secara luas di zona merah pagi ini menjelang pembukaan trading di Eropa. Futures untuk indeks saham utama Eropa juga berada di zona "merah", bersama dengan indeks saham AS berjangka. Tampaknya, dalam mengantisipasi data ekonomi penting pekan ini, pasar saham baik di Eropa maupun AS mengalami penurunan.
Di pasar Forex, indeks Dolar ICE menerima support dan menguji tertinggi lokal baru-baru ini, mendekati tanda 100 poin.
Dengan mempertimbangkan semua ini, kemungkinan volatilitas akan tinggi di minggu mendatang. Jika data inflasi konsumen UE menunjukkan pertumbuhan lagi, ECB dapat memutuskan untuk mulai menaikkan suku bunga, yang pada akhirnya dapat menyebabkan rally lokal pada Euro. Sementara itu, data yang lemah dari pasar tenaga kerja AS dan angka produksi dapat menyebabkan gelombang baru koreksi di pasar saham AS, yang secara tidak langsung akan berdampak negatif di semua pasar.
Prakiraan untuk hari ini:
EUR/USD jatuh di bawah 1,1000. Mungkin akan terus menurun ke 1,0945 di tengah penurunan selera risiko.
USD/JPY naik di atas 123,00 dan dapat terus naik menuju 125,75.
