Harga minyak telah turun hingga 5% pada hari Kamis. Penurunan ini datang setelah AS mengumumkan akan melepaskan sebagian minyak dari cadangan daruratnya.
Pada waktu penulisan artikel ini, kontrak berjangka Brent untuk pengiriman Juni merosot 4,26% ke $106,69 per barel. Hari ini adalah hari perdagangan terakhir untuk kontrak Brent untuk pengiriman Mei.
Begitu juga dengan kontrak berjangka WTI untuk pengiriman pada bulan Mei yang merosot 5,43% ke $101,96 per barel. Pada hari Rabu, kontrak-kontrak ini tumbuh 3,4%, ditutup di $107,82 per barel.
Gedung Putih tengah mempertimbangkan untuk melepaskan 1 juta barel minyak per hari dari cadangan strategisnya selama beberapa bulan di tengah kenaikan harga minyak dan kelangkaan pasokan, Bloomberg melaporkan.
Data makro akan menjadi pusat perhatian pelaku pasar pada hari Kamis. Cadangan bensin AS naik 785.000 barel dalam sepekan menjadi 238,8 juta barel dan cadangan distilasi naik 1,4 juta barel menjadi 113,5 juta barel. Menurut konsensus pasar, cadangan bensin dan distilasi akan turun masing-masing 1,6 juta dan 1,5 juta barel. Produksi minyak mentah AS tumbuh lebih dari 100.000 barel per hari dari pekan sebelumnya.
Departemen Energi AS juga melaporkan penurunan dalam cadangan minyak komersil sebesar 3,45 juta barel dalam sepekan menjadi 409,9 juta barel, melebihi perkiraan pasar sebesar 1-2 juta barel. Angka ini merupakan level terendah sejak musim gugur 2018.
Investor berharap pemerintah AS mengumumkan langkah-langkah untuk mendukung konsumen dalam merespon melambungnya harga energi.
Pada hari Kamis, presiden Biden akan mengumumkan solusi untuk mendorong harga bensin turun dalam pasar energi AS.