Berita Industri Kripto:
Menurut data CryptoQuant yang diterbitkan pada akhir tahun, "supply in loss" adalah sebuah indikator yang mengukur persentase total persediaan bitcoin yang beredar yang saat ini menghasilkan kerugian.
Metrik tersebut bekerja dengan rantai histori dari tiap koin yang beredar untuk melihat pada harga berapa koin tersebut terakhir kali diperdagangkan. Jika nilai sebelumnya dari tiap koin lebih tinggi dari harga terakhir BTC, maka koin tersebut saat ini kehilangan uang, yang dihitung oleh indikator tersebut. Indikator lainnya adalah "supply in profit", dan nilainya dapat dihasilkan dari "supply in loss", dengan menguranginya dari 100.
Supply loss Bitcoin naik seiring dengan berlanjutnya pasar bear. Dalam siklus BTC saat ini, pasar telah mencapai puncak supply dengan loss sekitar 55%, setara dengan sebagian besar koin yang beredar. Chart tersebut menunjukkan bahwa indikator juga menyaksikan tren kenaikan ketika pasar bear 2018-2019 berlanjut dan memuncak di atas 60% ketika harga BTC juga naik dari level bottom.
Selain itu, dalam krisis "black swan" COVID pada 2020, supply of losses mencapai level tertinggi dan menyentuh level yang sama sebesar 60%. Tentu saja, terlepas dari semua penurunan harga yang tajam (khususnya, tumbangnya LUNA, kebangkrutan 3AC, dan crash FTX terbaru), indikator ini mengakhiri 2022 tanpa mencapai ketinggian seperti itu.
Jika siklus terkini mengikuti pola yang sama dengan membentuk bottom di sekitar 60%, maka masih ada waktu untuk mencapai indikator. Dan satu-satunya cara supply yang lebih besar masuk ke dalam keadaan loss adalah jika harga terus turun. Ini berarti 2023 akan membawa permasalahan lebih bagi investor Bitcoin.
Prospek Pasar Teknikal:
Pasangan BTC/USD membentuk local high di level $17.055 dalam bentuk pola candlestick Pin Bar pada chart H4 dan local low di level $16.271. Pasar terus diperdagangkan di bawah 100 MA pada chart H4 dan diperdagangkan di bawah resistance teknikal intraday yang terlihat di $17.057. Volatilitas masih terbatas meskipun baru-baru ini menurun, sehingga rentang trading terlihat di antara level $16.268 - $17.057. Setiap breakout di bawah level terendah pada rentang itu akan memperpanjang siklus korektif menuju level $15.984 (level terendah 28 November).
Titik Pivot Mingguan:
WR3 - $17.153
WR2 - $16.998
WR1 - $16.916
Pivot Mingguan - $16.845
WS1 - $16.746
WS2 - $16.688
WS3 - $16.533
Prospek Trading:
Tren penurunan pada chart H4, Harian dan Mingguan berlanjut tanpa indikasi kemungkinan tren berhenti atau berbalik. Sejauh ini setiap lambungan dan percobaan untuk rally digunakan untuk menjual Bitcoin pada harga yang lebih baik oleh pelaku pasar, sehingga tekanan bearish masih tinggi. Selain itu, terjadi tes yang jelas pada 50 WMA yang terletak di level $15.600, sehingga breakout di bawah moving average dan penutupan weekly candle di bawah moving average akan dianggap sebagai indikasi lain adanya kelanjutan tren penurunan. Level terendah tahunan yang baru terbentuk di $15.555 dan jika level ini dilanggar, maka target jangka panjang berikutnya untuk bulls terlihat di $13.712. Di sisi lain, level yang dapat mengubah situasi untuk bulls terletak di $25.367 dan itu harus ditembus dengan jelas untuk breakout yang valid dalam jangka yang lebih panjang.
