Sementara itu, Kiev telah secara resmi mengumumkan bahwa proses negosiasi dengan Moskow diistirahatkan. Ini berarti tidak akan ada lagi pertemuan delegasi dalam waktu dekat, dan tidak akan ada konsultasi. Presiden Zelensky mengatakan bahwa jika Federasi Rusia menangkap Mariupol, Kiev akan menolak negosiasi lebih lanjut. Sejauh ini, segalanya berjalan tepat seperti ini. Kiev memiliki lebih banyak kartu truf dalam genggaman di sebulan terakhir daripada saat awal konflik ini berlangsung. Dalam beberapa pekan terakhir, negara-negara Barat telah secara aktif mengguyur Ukraina dengan segala macam senjata, sehingga APU memiliki alasan untuk mempertahankan posisinya. Ternyata situasi dimana militer Rusia ingin "membebaskan Ukraina dari Nazi" dengan harapan mendapatkan sambutan hangat, dan seluruh operasi hanya membutuhkan maksimum tiga hari, tapi kenyataannya, konfrontasi berlangsung hampir 2 bulan dan sejauh ini tidak ada hasil khusus yang terlihat. Sebagai tambahan, Kremlin mengharapkan akan menghadapi maksimum 100.000 prajurit Ukraina yang tidak memiliki senjata dan perlengkapan modern. Dalam prakteknya, militer Ukraina memiliki perlengkapan serta senjata modern, karena Uni Eropa, Amerika Serikat dan negara-negara lainnya di dunia bersatu mendukung Ukraina. Seperti yang mereka katakan, "Segalanya tidak berjalan sesuai rencana." Dan negosiasi sejak awal ditakdirkan gagal karena isu Crimea dan Donbas tidak diselesaikan sama sekali. Kami berbicara mengenai ini sebulan lalu, ketika negosiasi ini masih memiliki peluang kecil untuk berhasil. Baik Moskow maupun Kiev tidak akan menyerahkan Crimea dan Donbas. Oleh karena itu, konflik militer ini akan berlanjut hingga salah satu pihak benar-benar kalah atau hingga perubahan kepemimpinan di Kremlin atau Rada.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional telah merilis sebuah perkiraan ekonomi untuk PDB. Menurut ekspektasinya, ekonomi Ukraina akan tumbang hingga 35% pada tahun 2022. Ekonomi Rusia - hingga 8,5%. Ekonomi global akan melambat turun dari 6,1% pada 2021 menjadi 3,6% pada tahun 2022 dan 2023. Namun, kami ingin mengingatkan bahwa ini adalah "perkiraan terbaru untuk waktu ini." Jika lebih banyak negara Eropa yang terlibat dalam konflik militer di Ukraina esok hari (yang tidak dapat dikesampingkan sama sekali), ini dapat memukul ekonomi Eropa semakin keras dan membalikkan PDB global. Dari sudut pandang kami, konflik militer dapat berlangsung selama bertahun-tahun dan itu dapat memicu kelaparan di Afrika, krisis pangan di Eropa dan krisis energi dan bahan bakar di seluruh dunia. Itu dapat memicu Perang Dunia Ketiga, Itu dapat berakhir dalam "DPRK 2.0" untuk Rusia dan bagi Ukraina, kehancuran total. Semua ini tidak dapat diprediksi sekarang. Akibatnya, setiap prediksi ekonomi sekarang tidak akurat. Bagaimanapun, kenyataan bahwa prediksi menjadi semakin buruk menunjukkan bahwa tidak ada hal baik yang dapat diharapkan. Dunia kini berada di ambang krisis.
