Prancis telah menetapkan pilihannya: tokoh pro Eropa Emmanuel Macron kembali terpilih sebagai presiden untuk masa jabatan yang kedua. Apa artinya ini untuk mata uang Eropa?
Presiden Prancis saat ini, Macron, memenangkan kemenangan yang meyakinkan terhadap lawan sayap kanan jauhnya Marine Le Pen dalam babak kedua pemilihan presiden. 58% pemilih memilih Macron.
Pada pembukaan perdagangan hari Senin, berita kemenangan macron memicu kenaikan tajam dalam mata uang tunggal Eropa. Dibandingkan dengan sesi hari Jumat, harganya melonjak hampir 50 poin terhadap dolar. Nilai tukar euro sebesar 1,0841.
Namun, tak lama setelahnya, pasangan EUR/USD menghapus semua kesuksesan sebelumnya dan melanjutkan tren penurunan. Pada waktu persiapan laporan, euro turun ke level terendah pekan sebelumnya - di kisaran 1,0761.
Tekanan pada pasangan EUR/USD diberikan oleh pernyataan Presiden ECB Christine Lagarde. Pada hari Minggu, ia menagaskan bahwa ECB tidak berencana untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juli.
Euro juga menderita akibat komentar dari Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Valdis Dombrovskis.
Ia mengatakan bahwa otoritas eksekutif tertinggi UE telah mengupayakan paket sanksi keenam terhadap Rusia. Salah satu poinnya adalah pemberlakuan embargo minyak.
Belum lama ini, penolakan Eropa terhadap bahan mentah Rusia telah menjadi pemicu utama untuk pasar. Dan ia akan terus berada dalam sorotan dalam beberapa hari mendatang.
Para analis percaya bahwa kemenangan Macron dalam pemilihan presiden dapat mempercepat laju pemberlakuan sanksi terhadap Rusia.
Seperti yang anda ketahui, pemimpin Prancis itu memainkan peran kunci dalam diplomasi Eropa terkait situasi di Ukraina. Kembali terpilihnya Macron tidak akan menghadirkan suasana baru, seperti halnya dengan jika Le Pen menang.
Bagaimanapun, kesuksesan Macron perlu dipertanyakan karena Le Pen menunjukkan hasil terbaiknya dalam sejarah.
Dan tingkat ketidakhadiran pemuda dalam pemilihan presiden ini lebih dari 40%. Ini menandakan ketidakpercayaan yang besar terhadap macron.
Sekarang, sangatlah penting untuk presiden Prancis itu mendapatkan suara mayoritas parlemen. Pemilihan ke badan legistilatif tertinggi negara itu akan diselenggarakan pada Juni 2022.
Macron perlu mengamankan kemenangan ini, karena ini adalah peluang terakhirnya untuk meninggalkan tandanya pada ekonomi negara. Ia tidak akan lagi dapat bertarung untuk memperebutkan kursi kepresidenan.
Para analis memprediksi bahwa pemimpin Prancis itu akan aktif mempromosikan rencananya di dalam negara dan mendesak dilakukannya reformasi lebih lanjut dalam UE. Kemungkinan besar, perubahan-perubahan besar akan mempengaruhi sektor energi.
Ini dapat berperan sebagai katalis untuk pertumbuhan euro dalam jangka menengah.
Sedangkan untuk selanjutnya, kemenangan Macron tidak akan membawa keuntungan besar untuk pasangan EUR/USD. Terpilihnya kembali presiden yang sedang menjabat untuk mata jabatan kedua bukanlah kejutan besar, sehingga reaksi euro terhadap kabar ini akan berlangsung singkat.
Dalam waktu dekat, dinamika euro masih akan ditentukan oleh retorika dari ECB, yang tetap dovish untuk sekarang.
