Minggu sebelumnya ternyata menjadi salah satu pekan tersulit bagi pasar dunia. Pernyataan Hawkish dari Jerome Powell memberikan pukulan besar bagi sentimen investor, yang menyebabkan kejatuhan dengan suara bulat di semua pasar saham signifikan dunia.
Menurut kepala Fed, pertemuan mereka pada 4 Mei dapat menyetujui kenaikan suku bunga sebanyak 0,50% hingga 1,00%. Berita itu bahkan tidak dapat ditenangkan oleh keputusan ECB untuk mengambil sikap wait-and-see dengan latar belakang lonjakan inflasi. Berita negatif tambahan, terutama untuk pasar Asia, adalah merebaknya COVID-19 di Tiongkok, yang tidak akan mereda dalam waktu dekat dan mungkin sekali lagi berdampak pada perekonomian Tiongkok dan perekonomian global.
Berita ini, serta kenaikan Dolar yang berkelanjutan, menyebabkan jatuhnya pasar komoditas hari ini. Investor khawatir bahwa pandemi di Tiongkok dan ancaman resesi di negara-negara maju secara ekonomi, yang diperparah oleh krisis di Ukraina, akan menyebabkan dimulainya resesi yang mendalam di perekonomian global.
Apa yang diharapkan pekan ini di pasar?
Tren negatif keseluruhan kemungkinan besar akan berlanjut, terutama karena kenaikan suku bunga mendatang dari Fed. Dalam hal itu, permintaan Dolar akan terus meningkat, kemungkinan besar sepanjang minggu ini.
Adapun pasar minyak dan pasar komoditas, akan tetap berada di bawah tekanan karena wabah di Tiongkok dan ancaman resesi, yang dibawa oleh inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga. Dalam situasi ini, bahkan aset defensif tradisional - emas - kemungkinan akan menurun tajam.
Oleh karena itu, banyak yang sudah memperkirakan akan melihat pembukaan negatif di sesi AS hari ini, terutama karena indeks saham lokal utama sudah berada di wilayah "merah".
