London Metal Exchange telah mengumumkan akan membatalkan emas dan perak berjangka pada Juli 2022. Namun, langkah ini, yang diumumkan pada hari Jumat, tidak mungkin mempengaruhi pasar logam mulia secara signifikan. Kontrak, yang diluncurkan pada 2017 dengan dukungan Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley, akan dihentikan pada 11 Juli 2022 karena level aktivitas trading yang rendah.
Meskipun LME memiliki beberapa keberhasilan di pasar emas sejak awal, aktivitas perdagangannya menurun tajam setelah Societe Generale SA menutup sebagian besar cabang perdagangan komoditasnya pada tahun 2019. Selanjutnya, bursa menghadapi persaingan yang signifikan dari CME Group di Amerika Utara dan Bursa Emas Shanghai di Tiongkok. London adalah salah satu pusat perdagangan emas terbesar di dunia. Namun, sebagian besar perdagangan emas batangan dilakukan di pasar bebas.
Keputusan LME bukanlah kejutan besar bagi para analis, yang tidak memperkirakan hal itu akan mempengaruhi pasokan logam mulia global.
Namun, hal itu bisa sangat berdampak pada London Metal Exchange, yang telah berjuang karena situasi di pasar nikel.
Pada bulan Maret, kekurangan nikel menyebabkan lonjakan harga besar-besaran, mendorong perusahaan lain untuk meningkatkan margin mereka. Akibatnya, LME yang kekurangan dana menghentikan perdagangan nikel selama beberapa hari. Keputusan bursa untuk menutup perdagangan sangat kontroversial.
Perdagangan nikel di LME belum pulih sejak breakdown. Volume perdagangan patokan berjangka LME 3-bulan telah jatuh ke level terendah dalam lebih dari satu dekade.
