Direktur pengelola dari National Oil Company Iran telah mengatakan bahwa Iran bisa melipat gandakan ekspor minyak mentahnya jika dunia memerlukan lebih banyak minyak.
Meskipun terdapat negosiasi yang terhenti terkait transaksi nuklir, bahwa jika diselesaikan, akan melihat sanksi AS pada Iran dihapuskan, Iran siap untuk mengambil keuntungan penuh dari perkembangan semacam itu.
Menurut Mohsen Khojastehmehr, Tehran akan mengerahkan upaya maksimal untuk mendapatkan kembali pangsa pasar minyak mentahnya.
Iran tentunya telah memperpanjang produksi dan ekspornya. Menuju akhir tahun lalu, ekspor naik ke 1,6 juta bpd, dan tetap di level ini selama triwulan pertama dari tahun ini.
China sejauh ini adalah klien minyak terbesar Iran, menerima sebagian besar dari apa yang diekspor Iran meskipun ada sanksi. Sampai saat ini, minyak mentah Iran menyumbang sekitar 7% dari total impor minyak China.
Karena ketidaksepakatan antara pihak Iran dan AS, kesepakatan nuklir, yang dapat menyebabkan kembalinya minyak Iran ke pasar internasional, telah terhenti. Terhadap latar belakang ini, harga minyak terus naik dan saat ini diperdagangkan jauh di atas $100, pada $114.
Secercah harapan muncul awal bulan ini setelah kunjungan utusan Uni Eropa mengenai masalah ini ke Teheran.
Setelah kunjungan itu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan kepada media bahwa "negosiasi telah terhenti dan sekarang telah dibuka kembali."
Namun perlu beberapa saat sebelum ekspor Iran dilanjutkan secara penuh."Hal-hal seperti ini tidak bisa diselesaikan dalam semalam", kata Borrell pekan lalu.
