Pasar bear crypto mengambil jeda setelah minggu yang bergejolak dan mencapai posisi terendah lokal. Namun, semakin dekat bulan Juni, jutaan investor cryptocurrency semakin melemah. Bulan pertama musim panas akan ditandai dengan dimulainya prosedur untuk menarik likuiditas dari sistem keuangan. Pasar saham telah menjadi penerima keuntungan utama dari suntikan triliunan Dolar, tetapi aset digital juga telah memecahkan rekor selama krisis virus Corona. Dengan pemikiran ini, musim gugur sepertinya akan menyakitkan.
Federal Reserve AS berencana untuk menyita lebih dari satu triliun Dolar AS per tahun. Di satu sisi, praktik ini akan mengembalikan nilai surat berharga ke tingkat yang wajar. Hal ini akan membawa efek menyakitkan tetapi menguntungkan di pasar. Namun, penting untuk mempertimbangkan bahwa akan berubah menjadi perkembangan yang lebih negatif untuk pasar crypto, karena pada 25 Mei, Bitcoin diperdagangkan di bawah nilai wajarnya untuk pertama kalinya sejak Juli 2021. Tidak ada keraguan bahwa korelasinya dengan indeks saham dan penarikan likuiditas akan semakin mengurangi nilai sebenarnya dari cryptocurrency.
Penting juga untuk dipahami bahwa penarikan likuiditas yang signifikan seperti itu sangat jarang dilakukan. Bagi investor, ini adalah ruang gelap di mana reaksi impulsif dan prematur terjadi, penuh dengan peningkatan volatilitas dan penurunan tajam dalam kuotasi cryptocurrency. Mengingat bahwa investor besar telah mengambil keuntungan dari lonjakan volatilitas selama serangan terhadap Stablecoin algoritmik UST, ada banyak alasan untuk percaya bahwa manipulasi akan terus berlanjut. Hal ini dapat menyebabkan arus keluar investasi yang tajam dalam dana crypto, seperti yang terjadi pekan lalu. Berdasarkan laporan CoinShares, investor secara besar-besaran menarik dana dari Bitcoin di tengah pembaruan indeks volatilitas bottom lokal.
Aspek negatif lainnya adalah kurangnya pemahaman yang jelas tentang pasar bagaimana proses penarikan likuiditas akan terjadi. Jika Fed menjual obligasi di neraca, maka hal ini dapat menyebabkan masalah likuiditas yang signifikan. Korban utama adalah pasar saham dan karena korelasinya, aset digital juga akan merugi secara signifikan. Para analis JPMorgan meyakini bahwa meskipun indeks saham jatuh, investor tidak sepenuhnya menyadari dampak negatif program pengetatan kuantitatif yang tengah dimulai.
Masalah utama adalah bahwa pengurangan neraca lebih dari satu triliun Dolar AS akan menyebabkan kehancuran rantai yang telah terbentuk pada periode 2020–2021. Dalam banyak hal, semuanya akan bergantung pada metode khusus untuk menarik likuiditas, tetapi bahkan transaksi dengan obligasi utang atau hipotek akan berdampak negatif pada seluruh sektor ekonomi. Dalam kondisi itu, pasar cryptocurrency juga akan melemah karena penurunan aktivitas investasi dan pengabaian aset berisiko tinggi dan sangat fluktuatif.
Dari sudut pandang teknikal, ini berarti implementasi penuh pada dua pola bearish pada TF harian Bitcoin. Potensi penurunan kumulatif pada pola Head and Shoulders dan Bear Flag berada di area $15rb–$20rb.
Jika kita mengambil persentase penurunan harga dari all-time high ke $15k, maka mencapai 78%. Indikator ini cukup konsisten dengan implementasi penuh tren penurunan di bear market. Namun, di sisi lain, penting untuk diingat bahwa situasi saat ini tidak ada bandingannya di masa lalu, dan oleh karena itu kemungkinan besar dapat diharapkan penurunan ke level $8k–$10k.
