Bitcoin dan pasar cryptocurrency sedang menjalani salah satu bulan paling pesimis dalam sejarah. Cryptocurrency utama telah mencapai swing lows baru, UST Stablecoin telah jatuh, dan delapan candlestick mingguan merah milik Bitcoin terjadi tepat di bulan Mei. Aset crypto utama stabil mendekati $29.000-$30.000. Namun, ada banyak alasan untuk percaya bahwa Juni 2022 akan menjadi bulan yang tidak kalah menyakitkan bagi pasar crypto.
Penyebab utama kemungkinan penurunan dan peningkatan volatilitas adalah dimulainya program pelonggaran kuantitatif. Berdasarkan laporan Fed, penurunan neraca akan dimulai pada 1 Juni. Namun, ada beberapa sinyal mengkhawatirkan yang dapat memicu reaksi pasar negatif bahkan tanpa konsekuensi negatif yang objektif. Jadi, mari kita mulai dengan rencana yang telah diumumkan, yang menurutnya Fed akan menurunkan neraca Treasury dan sekuritas berbasis hipotek setidaknya $100 miliar setiap bulan.
Ini adalah jumlah yang signifikan, yang akan mempengaruhi likuiditas pasar saham dan cryptocurrency. Namun, masalah utamanya adalah investor tidak tahu apa yang diharapkan dari kebijakan baru Fed. Kepala regulator menyatakan bahwa Fed tidak tahu bagaimana ekonomi dapat bereaksi terhadap pengurangan neraca. Ada beberapa spekulasi, seperti pengurangan neraca sama dengan kenaikan 25 poin basis pada suku bunga utama. Namun, investor dan pejabat tidak memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi keadaan ekonomi, terutama setelah fase pertama dan paling mengejutkan dari pengurangan.
Dengan pemikiran ini, ada banyak alasan untuk percaya bahwa keputusan negatif dan impulsif akan terjadi di pasar, termasuk pasar cryptocurrency. Kemungkinan, kita akan mengharapkan manipulasi seperti dalam situasi dengan Terra dan UST Stablecoin. Artinya, pejabat Fed menyatakan bahwa pengurangan portofolio adalah transisi yang cepat, meskipun menyakitkan, ke regulasi kebijakan moneter yang stabil. Ini adalah sinyal positif dari anggota Fed, tetapi penting untuk dipahami bahwa aset digital akan menghadapi periode yang sulit dan fase penurunan lain sebelum itu terjadi.
Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan korelasi Bitcoin dengan indeks saham. Selama periode pembengkakan portofolio Fed yang signifikan pada 2020-2021, bagian investasi terbesar justru diarahkan ke pasar saham. Akibatnya, kapitalisasi industri melampaui PDB AS sebesar 200%, hasil yang sangat besar, yang menunjukkan investasi besar dalam aset berisiko tinggi. Pergerakan modal dimulai sebulan lalu sebagai persiapan untuk pengetatan kebijakan moneter. Dari segi korelasi, Bitcoin dan pasar crypto juga telah mencapai posisi terendah kapitalisasi yang diperkirakan hampir $1,2 triliun.
Pasar crypto dan Bitcoin mendekati titik yang menentukan tempat jalur pasar saham dan pasar cryptocurrency harus berbeda. JPMorgan memprediksi bahwa indeks SPX bisa jatuh ke $3.400, dan itu mungkin muncul dengan realita baru untuk indeks. Maka, kemungkinan besar saatnya investor institusional harus turun tangan dan mematahkan korelasi BTC-SPX. Hal yang tidak diketahui menunjukkan eskalasi situasi dan kemungkinan peningkatan volatilitas di tengah keputusan impulsif untuk melindungi modal.
Bitcoin mendekati tahap akhir konsolidasi. BTC diperdagangkan dalam kisaran yang mengecil antara $29.000- $30.000. Candle Dodge mulai terbentuk pada TF harian, menunjukkan kemungkinan pergerakan di kedua arah.
Dengan melihat TF 4 jam, tempat tekanan terlihat lebih jelas, kita dapat berasumsi bahwa harga akan menembus channel trading ke bawah. Indikator teknikal mulai menurun, menunjukkan peningkatan tekanan penjual dan melemahnya posisi pembeli. Namun, adalah mungkin untuk menyatakan awal pergerakan turun dan breakout $29,000-$30,000 setelah harga mencapai di bawah $28,000.
Jika tidak, harga memiliki banyak peluang untuk kembali karena volume pembelian yang besar di area $28,000-$29,000, dan juga pembukaan posisi aktif oleh investor. Dengan mempertimbangkan korelasi dengan indeks saham yang meningkat, harga dapat naik hingga $33.000-$35.000.
