Pekan ini, ECB akan memutuskan mengenai suku bunga, diikuti oleh perilisan data CPI AS. Dalam situasi ini, euro berharap untuk melaju, sementara dolar AS berharap untuk mempertahankan perolehannya.
Pada akhir pekan lalu, USD meningkat ditengah sentimen risk-off di pasar. Imbal hasil obligasi Treasury AS juga bergerak naik. Dolar AS menemukan dukungan dalam data pasar buruh AS yang sebagian besar positif. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, data nonfarm payroll naik 390.000 pada bulan Mei, jauh di atas estimasi 325.000. Data payroll yang kuat menandakan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan melanjutkan siklus pengetatan kebijakan moneternya. Namun, laporan PMI jasa ISM jatuh di bawah ekspektasi pasar.
Menurut para analis, data nonfarm payroll menunjukkan bahwa pasar buruh AS tetap ketat. Itu memungkinkan regulator perbankan AS untuk menaikkan suku bunga dengan lebih agresif.
Meskipun dolar AS akhir-akhir ini sedikit mundur terhadap euro, dolar kemungkinan akan berada di puncak dalam jangka panjang, berkat dukungan yang kuat dari data makroekonomi terbaru. Fokus investor sekarang beralih ke data CPI AS untuk bulan Mei, yang akan dirilis pada Jumat, 10 Juni. Inflasi diperkirakan akan naik bulan ke bulan, yang kemungkinan akan memaksa Fed untuk mengakui adanya tekanan pada harga.
Menurut estimasi pendahuluan, inflasi tahunan diperkirakan akan tetap di 8,3%, sementara inflasi bulanan diprediksi naik 0,7%. The Fed kemungkinan akan mengikuti rencananya untuk menaikkan suku bunga sebesar 0,50% pada rapat-rapat kebijakan berikutnya, bahkan jika kenaikan harga sebenarnya lebih kecil dari yang diperkirakan.
Jika inflasi memberikan tekanan pada permintaan konsumen AS, itu kemungkinan akan membuat kenaikan suku bunga 50 poin dipertanyakan. Lael Brainard, wakil ketua Federal Reserve, menyatakan bahwa inflasi adalah tantangan utama untuk Federal Reserve, yang mungkin akan membuat dua kenaikan suku bunga sebesar 0,5%.
Dalam situasi ini, EUR/USD gagal melewati 1,0750 dan mundur ke 1,0700. Pada Senin pagi, EUR/USD sedikit pulih dan diperdagangkan di 1,0735, sementara euro menguat terhadap mata uang Amerika.
Harapan akan penyesuaian kebijakan moneter ECB memberikan dukungan kepada mata uang Eropa. Pelaku pasar berharap ECB akan menaikkan suku bungan pada pertemuan selanjutnya di hari Kamis. Rapat akan diikuti oleh konferensi pers presiden ECB Christine Lagarde. Regulator UE diprediksi akan meningkatkan proyeksi inflasinya menjelang rapat. Ekspektasi pengetatan moneter selama ini didorong oleh melonjaknya inflasi di zona euro. Kenaikan suku bunga akan mendorong euro.
Para analis memiliki pandangan yang bervariasi terhadap dolar AS, dengan sebagian besikap skeptis terhadap kenaikan USD, meskipun indeks dolar AS tetap di titik tertinggi 20 tahun, yang dicapai pada bulan Mei. Menurut George Saravelos, direktur global penelitian valas di Deutsche Bank, dolar AS "memfaktorkan risiko premium safe haven yang sangat ekstrim yang jarang muncul dan sekarang dalam proses pelepasan." Analis Bullish, di sisi lain, mengharapkan Fed tetap pada kebijakan pengetatannya, berbeda dengan sikap ECB yang tidak pasti.